Pemerintah Indonesia telah melakukan serah terima 10 WNI korban sandera kelompok Abu Sayyaf, kepada pihak keluarga di kantor Kementrian Luar Negeri Jakarta.
Serah terima dilakukan setelah ke 10 WNI menjalankan tes kesehatan menyeluruh di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Kelompok militan Abu Sayyaf telah bebaskan 10 ABK WNI yang menjadi sandera selama beberapa minggu terakhir.
WNI yang menjadi sandera tersebut merupakan ABK yang selama ini beroperasi di wilayah laut Indonesia dengan Filipina. Ada 14 orang ABK WNI yang menjadi sandera Abu Sayyaf. 10 WNI pertama telah sebulan menjadi sandera oleh Abu Sayyaf. Sedangkan 4 ABK WNI lainnya baru minggu lalu menjadi sandera Abu Sayyaf.
Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp. 15 miliar bagi 10 ABK WNI sandera pertama. Tidak jelas, apakah perusahaan benar membayar tebusan bagi sandera, tapi yang pasti, sandera ABK WNI telah bebas.
Area Filipina Selatan adalah area kekuatan kelompok Abu Sayyaf yang kini telah berafiliasi dengan ISIS. Mereka kokoh bertumpu di area tersebut, dan memukul mundur militer Filipina beberapa waktu lalu.
Selama beberapa minggu terakhir, pasukan elit TNI Indonesia yang terdiri dari Kostrad, Kopassus, Marinir, Denjaka, dan Denbravo telah bersiaga di Tarakan, Kalimantan. TNI siap, bila sewaktu-waktu, diminta untuk serang Abu Sayyaf dalam operasi pembebasan sandera.
Ikuti berita dengan kemasan internasional berbahasa Indonesia di www.cnnindonesia.com dan channel CNN Indonesia di Trans Vision.
Ещё видео!