Pedagang Pasar Tingkat Maumere : Kami Mau Tetap Disini
MAUMERE - Rencana Pemerintah Kabupaten Sikka bekerja sama dengan PT. YKI untuk membangun mall di lokas Pasar Tingkat Maumere mendapat respon sengit dari para pengguna Pasar Tingkat Maumere yang mengaku sudah berpuluh tahun menggunakan pasar tersebut sebagai tempat mencari nafkah.
Mereka rata-rata menolak kebijakan Pemerintah Kabupaten Sikka yang bekerjasama dengan PT. YKI yang berencana membangun mall setinggi enam lantai di lokasi tersebut, meskipun Presiden Direktur PT. YKI, Yaman Lase telah menyatakan bahwa para pedagang yang saat ini berjualan di pasar tersebut tidak akan direlokasi.
Saat ditemui florespedia pada Selasa (9/6/2020), mereka menyampaikan keluh kesah dan harapannya terkait rencana Pemerintah Kabupaten Sikka tersebut.
Yustina Mai, salah satu pedagang siri pinang dan buah-buahan di Pasar Tingkat Maumere kepada florespedia mengaku enggan pindah dari lokasi Pasar Tingkat apabila suatu saat direlokasi ke tempat lain.
"Kami mau tetap disini. Kami menjual ini untuk anak-anak sekolah, untuk makan minum, jadi kami ini sengsara. Kami hanya mau jualan disini, biar orang mau pukul, pukul," ujar warga Nangahure, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat ini yang mengaku membayar lapak jualannya 1000 rupiah perharinya kepada pihak pengelola pasar.
Apabila hasil kesepakatan politik antara Pemerintah dan DPRD Kabupaten Sikka tetap melaksanakan pembangunan Mall Maumere di lokasi tersebut, dirinya meminta agar tetap berjualan di tempat tersebut.
Yustina Mai menyebutkan bahwa dirinya enggan untuk pindah dengan alasan bahwa dirinya hanya pedagang kecil yang apabila direlokasi akan sangat merugikan dirinya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan Paseli Don Bosko, salah satu penjahit yang ditemui florespedia di lokasi Pasar Tingkat Maumere.
Kepada florespedia Paseli yang mengaku telah beraktifitas di pasar tersebut sekitar 18 tahun.
"Kami meminta pemerintah untuk mempertimbangkan lagi. Kami menolak. Kalau mau bangun mall, kami nanti yang tambah susah karena semua keuntungan untuk mereka. Bukan kami yang akan ditempatkan untuk jual tapi orang luar, itu yang saya tidak mau, kalau pemerintah buka mata, biar buka bangunan yang kecil-kecil saja juga baik untuk kami," ungkap Paseli.
Dirinya kemudian mengatakan apabila rencana pembangunan mall tetap dilaksanakan maka bangunan pasar yang yang letaknya disebelah utara tepatnya di los jualan ikan dan sayur-sayuran yang baru di bangun dua tahun tersebut akan dibongkar.
Sementara itu, Marselina Sero, salah satu penjual bawang juga mengaku menolak rencana pembangunan Mall Maumere di lokasi Pasar Tingkat Maumere.
"Kami tidak terima, kami tolak, alasannya kalau kami pindah ini kami susah sekali mau jualan," ujar Marselina yang mengaku sehari hanya bisa mendapatkan untung dari hasil jualan kurang dari 100 ribu rupiah per hari.
Hasil itupun dirinya harus membeli kebutuhan sehari-hari dan transportasi sehari-hari untuk datang berjualan. Sebagiannya ia sisihkan untuk modal.
Sebelumnya, Forum Pedagang Pasar Maumere telah melakukan aksi penolakan terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Sikka yang akan membangun mall di lokasi tersebut. Mereka menyetujui pembangunan Mall Maumere namun meminta agar lokasi pembangunan mall tersebut tidak dibangun diatas pasar yang telah mereka tempati selama puluhan tahun tersebut.
Ещё видео!