Upacara adat Sedekah Progo ini merupakan sebuah prosesi adat tradisi dimana ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dari Allah SWT yang melimpah melalui Sungai Progo. Kali Progo ini dapat dikatakan sumber kehidupan warga pinggiran Progo termasuk padukuhan Kutan Brosot ini, karena sebagian besar mata pencaharian warga setempat adalah para penggali Pasir. Wilayah Kutan ini tidak terdapat lahan pertanian seperti lainnya, maka wilayah ini dikatan karang Kopek. Upacara adat ini dapat dikatan sebuah wujud manunggaling kawula dan Gusti menumbuhkan ras syukur terhadap Allah SWT.
Pengembangan, pelestarian dan handarbeni yang selalu tertanam dalam jiwa masyarakat Kutan, pelaku budaya yang diorong oleh pemerintahan untuk selalu bergerak maju tidak stagnan dalam proses pelestarian budaya sehingga dapat mencapai masyarakat yang berbudaya.
Adat tradisi Sedekah Progo ini mengambil tema Lampah Nyawiji Amrih Lestarining Bumi Pertiwi. Hal ini dimaksudkan dengan ngrumat sungai Progo ini nantinya kita senantiasa dijauhkan dari marabahaya dan sumber perekonomian masyarakat juga dapat tumbuh maju dengan baik. Hingga sebagai harapan sungai yang membentang panjang ini betul-betul dapat terjaga kebersihannya. Terakhir kami mengajak kepada masyarakat Kutan pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya untuk tidak membuang sampah di sungai, untuk tidak menangkap ikan dengan obat-obatan dan strum. Mari jaga bersama supaya semua kedamain sejahtera, aman, makmur sentosa. Mewarnai kehidupan pinggiran Progo.
Ещё видео!