#Sampah #SampahLunak
WWF dan KNPI Alor bersihkan sampah di Pasar Kadelang, Jumat (16/8).
Kalabahi, Tribuanapos.net – Selama Januari – April Jejaring Lautan Bebas Sampah Plastik atau PFON Alor melakukan pendataan sampah pesisir di 8 titik Pulau Alor. Dari total 4.893 item sampah yang terkumpul, 47% sampah berasal dari plastik lunak.
Demikian dikatakan Koordinator PFON (Plastic Free Ocean Network) Alor Faryda Koly, M.Sc kepada wartawan Sabtu (17/8/2019) di Kalabahi.
“Data survey Plastik Free Januari – April 2019 di 8 titik di Pulau Alor, 47% sampah dari plastik lunak. Terbesar di Alor. Selanjutnya 43% sampah dari pembungkus dan label makanan,” kata perempuan yang juga dosen Kimia di Untrib Kalabahi itu.
Sedangkan, 17% sampah plastik pembungkus, 14% gelas dan tutup gelas, 13% sedotan minuman, 7% tidak diketahui dan 6% tas plastik.
Selain itu, 16% plastik keras, kaca 15%, tali plastik 5%, kain 3%, busa 2%, kayu 2%, kertas 2%, karet 2%, logam 2%, macam-macam 2%, dan alat tangkap ikan 0%.
8 titik wilayah yang dijadikan sampel dalam survey tersebut yaitu; Pante Deere, Adang, Alor Kecil, Pailelang, Kalabahi Timur, Nur Benlelang, Taramana dan Maritaing.
Sementara itu Marine Tourism WWF site Alor Alexandra Maheswari menjelaskan, masyarakat perlu mengelola sampah secara baik, dimulai dari dalam rumah. Sebab, bila sampah tersebut tidak dikelola secara baik maka akan berpotensi sebagai sumber penyakit.
Ia sarankan agar sampah yang diproduksi di rumah-rumah warga dapat didaur ulang dan tidak dibakar. Jika manusia menghirup udara yang mengandung bakaran plastik (dioksin) beresiko menderita kanker, pembengkak hati dan gejala depresi.
Sumber: Tribuana Pos
Ещё видео!