CILEGON, (KB).- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon resmi menaikkan tarif angkutan kota (angkot) sebesar 31 persen sebagai penyesuaian naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah, barubaru ini.
Kabid Rekayasa Lalu Lintas pada Dishub Cilegon Pakalima Barutu mengatakan, kenaikan tarif tersebut sesuai dengan hasil kesepakatan rapat koordinasi beberapa kali. Baik di internal, Dishub Provinsi maupun dengan Persatuan Seluruh Angkot Cilegon (PSAC). "Iya, naik sekitar 31 persen. Kenaikan tarif angkot di Cilegon dampak dari kenaikan BBM yang telah naik terlebih dahulu," katanya, Selasa (20/9/2022).
Adapun besaran kenaikan tarif angkot di Cilegon jurusan Cilegon-Merak, Merak-Salira, Cilegon-Anyer, Cilegon-Bojonegara naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 10.000, sedangkan untuk tarif Cilegon-Mancak dari Rp 6.500 menjadi Rp 11.000. Sementara, untuk tarif ongkos jurusan Cilegon-PCI dari Rp 3.500 menjadi Rp 7.000. "Sudah kami sosialisasi melalui selebaran kertas fotokopi surat keputusan (SK) yang dibagikan oleh Dinas Perhubungan kepada para sopir angkot di Cilegon. Jadi kalau ada penumpang yang protes tinggal nunjukin SK itu aja," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Sopir Angkot Cilegon (PSAC) Kota Cilegon Rustam menyambut kenaikan tarif angkot di Cilegon. Kenaikan tarif angkot di Cilegon untuk semua jurusan rata-rata mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 3.000. Namun, dia juga mempertanyakan tarif angkot Labuan, Kabupaten Pandeglang yang masuk ke Cilegon dengan tarif Rp 35.000 dan Anyer-Cilegon Rp 15.000. "Dari 4 trayek, Cilegon-PCI. Kenaikan rata-rata mencapai Rp 3.000 untuk semua jurusan. Itu juga hasil kesepakatan dari rekan-rekan yang bekerja mulai dari pukul 07.00 WIB sampai 21.00 WIB. Namun, kami juga mempertanyakan tarif angkot antar-kabupaten dan kota seperti Labuan-Cilegon dan Anyer-Cilegon, dasarnya apa?," ucapnya.
Saat ini, tutur dia, sopir angkot yang tergabung dalam PSAC sebanyak 1.300 orang. Namun, dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut tidak semua sopir angkot bisa beroperasi untuk mencari penumpang di Cilegon. Oleh karena itu, dia berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian kepada nasib sopir angkot di Cilegon. "Keseharian pendapatan relatif. Karena namanya mengais rezeki, sehari kisaran Rp 50.000. Bahkan, ada yang kurang juga lebih.
Namanya juga rezeki kadang sedikit, kadang banyak, ya harus disyukuri," katanya. Ia berharap, pihaknya mendapat bantuan dari pemerintah. Karena kenaikan BBM tersebut, dampaknya sangat terasa. Apalagi sebelumnya ada pandemi Covid-19, yang terasa sekali efeknya pada keluarga.
--------------------------------------------------
Baca juga informasi dan berita kami di platform lainnya:
• Website - KabarBanten.com
( [ Ссылка ] )
• Instagram - @kabar_banten
( [ Ссылка ] )
• Facebook - Official Kabar Banten
( [ Ссылка ] )
--------------------------------------------------
For Business/Endorse :
Contact Person : 08129387786 (Nila)
---------------------------------------------------
Jangan lupa Subscribe, Like, Comment .....
Ещё видео!