Curug Lawe merupakan salah satu Curug di desa Kalisidi kecamatan Ungaran Barat kabupaten Semarang yg lokasinya berdekatan dengan Curug Benowo.
Curug Lawe sendiri berbentuk tebing setengah lingkaran dengan ketinggian sekitar 30 meter dan memiliki arus air yang cukup deras.
Curug Lawe bisa diakses dengan berjalan kaki, karna medan yg terjal dan berdampingan langsung dengan jurang, tidak memungkinkan jika dilewati dengan kendaraan bermotor.
Jarak yang harus di tempuh untuk sampai ke Curug, kira-kira 2.5 km dari tempat penitipan kendaraan.
Namun, karena panorama alam yang indah dan suara kicau burung yang menemani sepanjang perjalanan, jarak sejauh itupun tak terhiraukan.
Tempat yang cocok untuk wisata keluarga, rekan kantor dan hiking sekolah.
Mitos Curug Lawe
Mitos Curug Lawe terkait erat dengan cinta segitiga antara Pangeran Indrakila, Dewi Banowati, dan Rangga Lawe. Serta sekaligus menjadi asal-usul Curug Lawe, dan Curug Benowo.
Cerita dimulai ketika Dewi Banowati dipinang oleh Pangeran Indrakila yang berwujud manusia kera. Wujud tersebut diakibatkan tindakan sang pangeran yang durhaka terhadap orang tuanya.
Kutukan bisa dicabut ketika Pangeran Indrakila menikah. Dan betul saja setelah menikah dengan Dewi Benowati, wujud pangeran berubah seperti semula.
Ujian bagi merekapun datang. Pernikahan yang sudah berlangsung lama, namun belum juga dikaruniai momongan, atau anak.
Pangeran Indrakila terus berusaha, salah-satunya dengan bertanya, dan meminta petunjuk kepada seorang tabib sakti. Tabib tersebut memberikan petunjuk bahwa Pangeran Indrakila harus mencari obatnya di salah-satu tempat yang cukup jauh.
Pangeranpun berpamitan kepada Dewi Banowati untuk mencari obat yang dimaksud. Singkat cerita, pangeranpun pergi dalam kurun waktu yang sangat lama, sehingga Dewi Banowati sempat menganggapnya sudah meninggal.
Di tengah kesepian tersebut, datanglah seorang pemuda biasa yang bernama Rangga Lawe. Dan diapun mengajak Dewi Banowati menikah dengannya.
Akhirnya, Dewi Banowati mau menikah dengan Rangga Lawe. Di tengah perjalanan kehidupan pernikahan Dewi Banowati dengan Rangga Lawe, tiba-tiba datang manusia kera sambil memberikan sebuah obat.
Ternyata manusia kera tersebut adalah Pangeran Indrakila. Dan pangeranpun murka, merasa cintanya dikhianati, serta sang dewi melanggar sumpah setianya.
Saking murkanya, Pangeran Indrakila mengutuk Dewi Banowati, dan Ranggalawe menjadi sebuah batu. Dewi Banowati, dan Rangga Lawe terus-terusan menangis atas kutukan yang menimpanya.
Air mata ke duanya yang konon menjadi asal-usul Curug Lawe, dan Curug Benowo. Rangga Lawe berubah menjadi Curug Lawe, dan Dewi Banowati berubah menjadi Curug Benowo.
Curug Lawe, dan Curug Benowo, pada akhirnya sering disebut dengan Curug CLBK, yang bermakna Curug Lawe Benowo Kalisidi.
.
.
.
Jika kalian suka videonya jangan lupa subscribe, like, komen dan share video nya yaaa
.
.
.
Semangat berproses 💪🏿💪🏿💪🏿
Ещё видео!