TRIBUN-VIDEO.COM - Mbah Painah (68), seorang warga lanjut usia korban tabrakan meninggal dunia setelah sulit mengakses sejumlah rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam keadaan terluka parah di bagian kepala, ia dibantu relawan mendatangi 7 rumah sakit di Yogyakarta.
Beberapa RS sempat menolak dengan alasan telah penuh.
Dampak penuhnya rumah sakit di saat pandemi harus dibayar dengan nyawa Mbah Painah.
Warga Kulon Progo berusia 68 tahun itu meninggal dunia setelah ditabrak motor dan kesulitan mengakses rumah sakit.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Selasa (20/7/2021).
Saat itu Mbah Painah yang naik sepeda onthel di sekitar Kalan Sentolo-Sermo tak jauh dari Kantor Kapanewon Pengasih sekitar pukul 09.15 WIB.
Tiba-tiba motor Honda Vario yang dikendarai Sudar (54), warga Kalurahan Giri Peni, Kapanewon Wates menabrak lansia tersebut.
Painah yang mengalami luka di kepala langsung dilarikan ke rumah sakit oleh relawan dengan ambulans milik PMI.
Tak hanya luka di kepala, ia juga mengalami pendarahan di hidung dan robek di bagian tangan.
Sementara pengendara motor hanya mengalami luka lecet di tangan dan dibawa ke klinik terdekat.
Karena mengalami luka berat, dia pun segera dilarikan ke RSUD Wates.
Sesampainya di sana, Mbah Painah ditolak karena RS sedang penuh.
Relawan kemudian membawa Paniah ke RSUD Nyi Serang di Sentola, lalu ke RS Rizkiy Amalia di Lendah.
Lagi-lagi Painah ditolak karena RS penuh.
PMI Kulon Progo, public safety center (PSC) Dinas Kesehatan Kulon Progo dan PSC Bantul saling berkoordinasi untuk memastikan Painah bisa segera tertangani.
PSC memandu ambulans membawa ke RS terdekat.
“Sedangkan tindakan dalam ambulans itu terus diasisteni oleh seorang perawat senior RS lewat HT,” kata Rangga.
PMI lantas juga melarikan korban ke RS UII, tapi ditolak.
Kondisi Painah memburuk, PMI mengarahkan ke RS dr Sardjito.
Dikutip dari Kompas.com, dalam perjalanan ke Sardjito ini, mereka sempat singgah ke RS Khusus Bedah di Sewon, Bantul.
Di sana, korban ditangani baik hingga dipinjami oksigen.
Namun, karena tak memiliki ruangan, Mbah Painah dirujuk ke RS Sarjito.
Kemudian Painah kembali dirujuk ke RS Akademik UGM.
Korban sempat mendapat perawat intensif di sana dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga
“Dalam perjalanan kondisi semakin memburuk dan diarahkan ke RS Akademik UGM. Korban mendapat perawat intensif di sana dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga,” kata Rangga.
Ia mengatakan jenazah Mbah Painah sempat tertahan 2 jam di RSA sampai terbit surat keterangan kematian.
Lantas oleh relawan, jenazah Painah dikembalikan ke rumah duka.
“Dengan kondisi relawan PMI belum sempat sarapan hingga dompet tertinggal. Kami terpaksa minta tolong bantuan relawan PMI setempat nasi bungkus dan kopi untuk relawan kami,” kata Rangga.(Tribun-video.com/ Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mbah Painah Ditabrak Motor, Meninggal Setelah Ditolak 7 Rumah Sakit karena Penuh, Ini Kisahnya", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Ещё видео!