Dicerai dari Luar Negeri, Suami Datangkan Buldozer Bongkar dan Ratakan Rumah
Rabu, 21-03-2018 - 14:41 WIBRumah telah rata kembali menjadi lahan. / Foto : Anang Basso / Tulungagung TIMES
TULUNGAGUNGTIMES – Tak terima digugat cerai istrinya dari luar negeri, Sumar (36), warga RT 01 RW 5 Jatibanggi, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, membongkar rumahnya hingga rata dengan tanah. Sumar yang istrinya, Asih (34) merupakan TKW di Taiwan, mendatangkan buldozer Selasa (20/3) beserta beberapa orang untuk meratakan rumah yang dimiliki.
"Kami sudah berusaha mendamaikan, melakukan mediasi agar dibicarakan lagi. Tapi ternyata keduanya sudah sepakat membongkar rumah itu," kata Kepala Desa Tanggung Suyahman.
Suyahman mengaku tidak tau persis ihwal perceraian Sumar dan Asih. Namun dirinya hanya tahu jika semenjak merantau ke Taiwan, istri Sumar mengurus surat cerai dari luar negeri.
"Masalah cerai tidak tahu persis. Tapi saya pernah menghubungi Asih dan ternyata memang sepakat membongkar rumah yang dibangun dari hasil mereka berdua," jelas kades yang dipanggil Yahman itu.
Kades Tanggung itu hanya pernah mendengar cerita jika Sumar takut, setelah bercerai, rumah akan ditempati oleh Asih bersama suaminya kelak. "Karena kakaknya juga pernah seperti itu, Kakaknya dulu juga bercerai, namun rumah dari suami yang dulu sekarang ditempati bersama suami yang baru," ungkap kades.
Sementara itu, Jiah (60), orang tua Asih, mengaku jika rumah yang dibongkar merupakan rumah anak bersama menantunya, Sumar. "Itu tanah saya. Anak saya bersama Sumar saya minta bangun rumah di situ dan entahlah karena masalah apa kok dibongkar," ucap Jiah
Saat dibongkar, Jiah mengaku tidak berada di rumah itu karena merasa tidak tega melihat rumah yang sudah dipakai lama itu harus diratakan. "Saya pilih pergi ke rumah anak saya (mengungsi) di Campurdarat. Saya tidak tega rumah yang sudah dikeramik dan ditempati cucu dan menantu saya dibongkar," kata Jiah.
Menurut Jiah, hasil pernikahan Sumar dan Asih dikaruniai anak laki-laki yang telah duduk di kelas VII SMP.
"Tidak ada pembicaraan apa pun dengan saya, dengan bapaknya. Malah sebelum dibongkar, baju anak saya dibungkus karung dan dibawa ke sini (rumah Jiah)," tambahnya.
Suami Jiah, Saki (65), juga tidak mau melihat secara langsung proses pembongkaran rumah yang dilakukan dengan buldozer itu. "Katanya selesai bongkar sekitar jam empat (16.00 WIB). Tak ada satu baik kayu atau batu bata satu biji pun. Semua diangkut entah dibawa ke mana," pungkasnya. (*)
Pewarta: Anang BassoEditor: Yunan HelmyPublisher: Alfin FauzanSumber: Tulungagung TIMES
Ещё видео!