Tribun-Video Sejumlah nama elite politik berada di deretan atas lembaga survei terkait capres pada Pilpres 2024.
Salah satunya, lembaga survei SMRC merilis hasil survei elektabilitas calon presiden “Pilpres 2024"
Ada nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, hingga Anies Baswedan berada di tiga besar.
Namun, baru-baru ini muncul sebuah komunitas relawan bernama Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024, yang menginginkan Jokowi dan Prabowo berpasangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 ini memiliki kantor sekretariat di kawasan Jakarta Selatan.
-Lelah soal 'Cebong' dan 'Kampret'
Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, komunitas ini terbentuk untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia pasca-pilpres sebelumnya.
Dilansir dari Kompas.com, IVan mengatakan, untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali di Pilpres selanjutnya, maka komunitas menginginkan Jokowi Prabowo maju berpasangan dalam Pilpres 2024.
"Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrim di Indonesia. Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya Cebong dan Kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," kata Ivan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Ivan menilai, komunitas Jok-Pro 2024 sudah lelah dengan adanya polarisasi ekstrim yang terbentuk pasca Pilpres sebelumnya.
Menurut dia, hal itu telah membuat adanya isu-isu SARA, dan isu primordial yang kerap digaungkan oleh kedua kubu.
Baik kubu Jokowi maupun Prabowo, bahkan hingga sampai ini masih sering terjadi.
"Jadi kami menginginkan pencegahan terhadap polarisasi ekstrem. Jadi kami enggak mau tuh polarisasi ekstrim itu terjadi lagi di Pilpres 2024," ujarnya.
-Tiga Penggagas-
Terkait siapa yang menggagas komunitas ini, Ivan mengungkapkan bahwa ada tiga orang penggagas, termasuk dirinya.
Salah satunya adalah Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari yang menjabat sebagai penasihat Komunitas.
Yang ketiga adalah Baron Danardono Wibowo yang menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024.
"Kalau ditanya siapa penggagasnya? Ya saya, Pak Baron, lalu ada Mas Qodari sebagai penasihat di Jok-Pro 2024," tutur Ivan.
Komunitas Jok-Pro ini terbentuk bermula dari komunikasi antara Ivan , Baron Danardono Wibowo, dan Qodari yang sama-sama menginginkan Jokowi kembali menjadi Presiden RI pada 2024.
Namun, kemudian Qodari mengusulkan agar Jokowi dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Usulan tersebut disetujui oleh Ivan dan Baron, hingga akhirnya muncul Komunitas Jok-Pro 2024.
"Saya dengan Pak Baron langsung berpikir wah ini nih (Jokowi Prabowo) cocok untuk kita dukung," kata dia.
-Bantah 3 Periode-
Dalam pernyataannya, Jokowi menegaskan ia tak setuju dengan usul masa jabatan presiden diperpanjang tiga periode.
Bahkan ia mencurigai pihak-pihak yang mengusulkan itu ingin menjerumuskan dan cari muka.'
"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).
Ia pun meyakinkan masyarakat bahwa ia tunduk patuh kepada amanat UUD 1945 yang mengatakan masa jabatan presiden dibatasi hanya dua periode.
Kendati mengusung Jokowi untuk maju kembali pada Pilpres selanjutnya, Ivan menampik bahwa gagasan utama yang digaungkan komunitasnya adalah Jokowi tiga periode.
Sebaliknya, Ivan justru mempertanyakan mengapa muncul pertanyaan semacam itu kepada Presiden Jokowi.
"Justru yang saya heran itu ada orang yang menanyakan demikian kepada seorang Presiden, Padahal sebenarnya pertanyaan-pertanyaan itu mungkin tidak etis menurut saya, ditanyakan kepada Pak Presiden," ujarnya.
"Maka sudah sepatutnya Pak Jokowi menjawab demikian" Imbuhnya
Namun, Ivan mengaku akan tetap mengumpulkan dukungan masyarakat yang ingin Jokowi kembali maju bersama Prabowo.
Ia juga meminta gagasan komunitasnya itu untuk tidak dipersoalkan.
"Kami tetap akan mengumpulkan dan mengampanyekan dukungan masyarakat agar Pak Jokowi bisa ketiga kalinya menjadi Presiden bersama Pak Prabowo Subianto," tutur dia.
Ivan meyakini Jokowi akan mendengarkan suara dan aspirasi masyarakat terkait dukungan untuk kembali menjadi presiden.
"Kita lihat nanti prosesnya bagaimana, konstelasinya seperti apa. Jadi saya meyakini betul Pak Presiden adalah kepala negara, pemimpin yang sangat mendengarkan suara dan aspirasi masyarakat." ungkapnya
"Bagi saya, mari kita lihat lagi prosesnya," lanjut Ivan.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman tanggapi soal relawan Jokowi-Prabowo 2024
Menurutnya, Saat ini Presiden Jokowi masih tetap berpegang kepada aturan masa jabatan dua periode.
"Mengingatkan kembali, Presiden Jokowi tegak lurus konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998," ujar Fadjroel dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (19/6/2021).
Ещё видео!