Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat.
Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran.
Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim.
Home
Berita
Jabodetabek
Jawa Timur
Internasional
detikX
Kolom
Blak blakan
Pro Kontra
Infografis
Foto
Video
Hoax Or Not
Suara Pembaca
Jawa Barat
Jawa Tengah & DIY
Makassar
Medan
Indeks
Pemilu 2024
The Matchmaker
detikNews
Berita Jawa Timur
Kisah Makam Panjang dan Sumber Towo yang Bertuah di Mojokerto
Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 14:32 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat.
Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran.
Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim.
Foto: Enggran Eko Budianto
Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru.
"Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia,
Makam Panjang ini bukan lah makam manusia. Menurut dia, tempat ini merupakan tempat bertapa Mbah Dono Puro yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai leluhur dari orang Jawa.
Beliau bertapa di sini hingga musnah untuk bertemu dengan Gusti atau Tuhan. Beliau asli orang Jawa, tempat bertapa juga di pusatnya Pulau Jawa, di sini (Makam Panjang) pusatnya Pulau Jawa," ujarnya.
Nenek moyang masyarakat Unggah-unggahan, lanjut Sunoto, sengaja menyebut situs ini sebagai Makam Panjang untuk melindungi petilasan leluhur mereka. "Disebut makam untuk menyelamatkan supaya tak dirusak masyarakat. Jadi, kami semua menghormati," terangnya.
Selain petilasan Mbah Dono Puro, di tempat ini juga terdapat mata air yang tak pernah kering. Mata air sekitar 20 meter arah barat Makam dari Panjang itu disebut warga sekitar dengan Sumber Towo. Sesuai dengan rasa airnya yang tawar atau dalam bahasa Jawa disebut Towo.
Sumbernya dari petilasan ini (Makam Panjang). Sumber Towo ini banyak kelebihannya karena sumbernya dari pusatnya Jawa," ungkap Sunoto.
Oleh sebab itu, kata Sunoto, banyak pengunjung yang datang ke Makam Panjang. Ada yang sekadar menghormati leluhur mereka, ada pula yang menggelar ritual untuk beragam tujuan.
"Sesuai dengan namanya tempat ini untuk menambah panjang segala sesuatu yang kurang. Ada yang kurang mampu ekonomi, tak punya pekerjaan
Setiap pengunjung yang ingin menggelar ritual di Makam Panjang, tambah Sunoto, harus lebih dulu menyucikan diri di Sumber Towo. Terdapat empat ruangan yang airnya bersumber dari mata air yang sama.
Sebuah ruangan di sisi utara khusus untuk air minum, dua ruangan khusus untuk mandi dan satu ruangan khusus untuk berendam. Setelah itu pengunjung dibolehkan untuk meditasi di sebuah sanggar yang berada di dalam Makam Panjang.
"Harus percaya dan yakin, memintanya kepada Yang Maha Kuasa. Semua agama dan kepercayaan boleh datang ke sini, karena menerima semua agama
Ещё видео!