Situs ini ditemukan pada awal tahun 2007 dengan luas lebih dari 1 hektar. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan yang terbesar untuk sejarah Indonesia dalam periode klasik dan merupakan Peninggalan Kerajaan Kediri .
Ditilik dari bentuk arca-arcanya, ada kemungkinan besar dibangun pada abad IX ketika pemerintahan (politik) mulai beralih dari kawasan Jawa Tengah menuju ke Jawa Timur.
Struktur Candi dikatakan magis karena denah serta arsitekturnya yang membentuk sekat-sekat seluas 3x3, sehingga total ada 9 bidang.
Dengan asumsi yang sama pada lahan kedua, maka dapat dikatakan terdapat 81 bidang ruang.
Dalam konteks simbol keagamaan, jumlah tersebut mirip dengan konsep Vastu Purusha Mandalah, sebuah konsep arsitektur magis dalam agama Hindu.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan analisis karbon, terungkap bahwa struktur candi berasa dari tahun 1006 M.
Saat itu raja yang berkuasa adalah Darmawangsa Teguh.
Candi Tondowongso nama situs ini, berlokasi di Desa Gayam Kecamatan Gurah, Kediri.
Arti nama Tondowongso adalah suatu tempat yang menjadi tanda (tondo) berdirinya suatu bangsa (wongso).
Arkeolog yakin Candi Tondowongso dan Candi Gurah yang letaknya tidak jauh dari satu sama lain, memiliki suatu hubungan. Bukan hanya sama-sama yang berorientasi Hindu Shiwa, melainkan merupakan suatu kompleks pemukiman Hindu Kuno.
Candi Tondowongso mengalami penderitaan yang luar biasa berat hingga saat ini.
Dengan berpindahnya Ken Arok dari Daha ke Tumapel, ledakan Gunung Kelud di tahun 1334 juga menambah penderitaannya dengan mengubur candi tersebut.
Letusan berikut di tahun 1586M menambah penderitaan yang dialami Candi Tondowongso. Selain itu, pada masa pemerintahan Belanda, Belanda memindahkan aliran sungai sehingga mengalir ke tengah komplek untuk mengairi perkebunan tebu mereka.
Narasi Dilansir dari :
- [ Ссылка ]
Visual Dilansir dari :
- [ Ссылка ]#
- [ Ссылка ]
Ещё видео!