TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris mengaku sudah memberikan arahan agar pintu di Stadion Kanjuruhan harus terbuka sebelum laga berakhir.
Menanggapi pintu 13 yang terkunci dan mengakibatkan penumpukan massa, Abdul Haris menyebut hal tersebut dilakukan oleh oknum.
Untuk itu, Abdul Haris meminta agar rekaman CCTV dibuka untuk mengetahui pelaku sebenarnya.
Dilansir TribunJatim.com, dalam konferensi pers pada Jumat (7/10), Abdul Haris menjelaskan dirinya sudah berbicara dengan Security Officer Suko Sutrisno yang juga jadi tersangka dalam kasus ini agar seluruh pintu dibuka.
Suko pun melaporkan sudah membuka seluruh pintu stadion jelang menit-menit akhir pertandingan.
Terkait video viral yang memperlihatkan pintu 13 yang terkunci, Haris pun meminta agar melihat rekaman CCTV.
Hal ini dilakukan guna mengetahui siapa sebenarnya yang menutup pintu tersebut.
Haris pun menuding pihak yang menutup pintu adalah oknum.
Saat kejadian, Haris mengaku dirinya berada di area tengah.
Dijelaskannya, di setiap pintu seharusnya ada pihak keamanan yang berjaga.
"Sesuai SOP semua pintu harus terbuka, kalau memang tertutup, mohon maaf kalau ada oknum yang menutup itu ada di CCTV. Semua ada di CCTV. Mulai jelang pertandingan, kick off sampai selesai ada CCTV-nya."
"Di situ juga ada portir, ada PAM, ada dari kepolisian di setiap pintu. Saya ada di tengah. Yang jelas laporan dari pak Suko semua pintu sudah dibuka," ujar Haris dalam keterangan persnya.
Sementara itu, manajer Arema FC Ali Rifki mengatakan, dirinya mendapat informasi dari penonton bahwa pada menit ke-85, posisi pintu stadion masih terbuka.
Namun saat peristiwa, pintu stadion tertutup.
Terkait dengan peristiwa yang menewaskan 131 orang ini, Haris telah menyampaikan permintaan maafnya dan bersedia bertanggung jawab.(TribunVideo.com)
Vp : Dedhi Ajib Ramadhani
