KOMPAS.TV - Kawah Sileri Dieng mengalami erupsi pada 29 April 2021 pukul 18.25 WIB.
Erupsi freatik ini melontarkan material 400 meter ke arah selatan (material batuan 200 meter dan lumpur 400 meter), ke arah timur (material batuan 200 meter dan lumpur 300 meter), ke arah barat 200 meter berupa lumpur.
"Batu (terlontar hingga) jarak tertentu paling radius 100 meter sampai 200 meter. Lumpur yang jelas ke arah selatan sampai 400-an meter. Gas nol. Tingginya tidak tahu karena malam gelap. Asap tingginya sekitar 80 meter," kata Kepala Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng, Surip, seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (29/4/2021).
Erupsi yang terjadi bersifat freatik, tak didahului kenaikan gempa-gempa vulkanik yang signifikan, lebih disebabkan oleh over pressure dan aktivitas permukaan.
Kawah Sileri berlokasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, serta merupakan salah satu kawah aktif di kompleks dataran tinggi Dieng.
Sebelumnya, Kawah Sileri tercatat pernah mengalami beberapa erupsi sejenis, di antaranya:
8 April 2018 - Kawah Sileri meletus dan mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter.
2 Juli 2017 - Menyemburkan lumpur setinggi 200 meter yang menyebabkan 10 orang korban luka-luka. Selain itu, di tahun 2017 letusan juga telah terjadi pada 30 April dan 24 Mei.
"Tanggal 30 April skalanya kecil, ada lumpur yang keluar. 24 Mei skala kecil, hanya gas dan tidak disertai material," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Jawan Surip, seperti dikutip dari Kompas.com Senin (3/7/2017).
3 Desember 1964 - Satu kampung bernama Desa Jawera hilang akibat erupsi Sileri yang bertipe freatik eksplosif. Tercatat 114 orang tewas.
4 Desember 1944 - Kawah Sileri mengalami erupsi freatik. Dalam tragedi itu, sedikitnya 117 orang terenggut nyawanya.(*)
Grafis: Agus Eko
Ещё видео!