Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
SURYA.CO.ID - KPK membidik harta kekayaan dari Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar) Dedy Mandarsyah seusai viral sang anak terlibat masalah hingga seorang dokter koas di Palembang dianiaya.
KPK mengumpulkan analisis dan anomali yang ada di laporan LHKPN dari Dedy Mandarsyah yang mencapai Rp 9,4 miliar.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK Herda Helmijaya pada Minggu (15/12/2024).
Herda menuturkan jika dari analisis ditemukan ada anomali, maka KPK baru akan memperdalam harta Dedy.
KPK juga akan melakukan klarifikasi terhadap sejumlah pihak untuk mendalami harta Dedy.
"Setelah kita buat simpulan, barulah ada keputusan untuk diperdalam. Dalam konteks itu tentu kita akan melakukan klarifikasi-klarifikasi pada berbagai pihak terkait," jelasnya.
KPK nantinya juga akan melakukan pemanggilan terhadap Dedy jika memang sudah memiliki data yang kuat.
Diketahui, Dedy Mandarsyah terakhir melapor LHKPN pada 14 Maret 2024. Total harta Dedy mencapai Rp 9.426.451.869.
Dari laporan Herda, nama Dedy Mandarsyah juga pernah disebut-sebut dalam OTT di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim).
Herda menegaskan, hal tersebut membuat KPK semakin kuat untuk melakukan pendalaman terhadap kekayaan Dedy sebesar Rp 9,4 miliar.
Diketahui, Diketahui, nama Dedy mencuat lantaran dikaitkan dengan kasus penganiayaan dokter koas di Palembang bernama Muhammad Luthfi.
Dedy disebut merupakan dari ayah dokter koas berinisial LD yang diduga menyebabkan penganiayaan itu terjadi.
(Tribun-Video.com/Nila)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Soroti Harta Rp 9,4 M Kepala BPJN Kalbar Dedy Mardansyah Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Editor Video : Arifah Nur Shufiyatin
Uploader: Wening Cahya Mahardika
Website:
[ Ссылка ]
Instagram:
[ Ссылка ]
Facebook:
[ Ссылка ]
YOUTUBE
[ Ссылка ]
#suryaonline #hariansurya #TribunnewsSURYA
