Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diketahui menjadi paslon yang mengeluarkan dana paling besar untuk melakukan kampanye Pilpres 2024 dibanding Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Dana yang dikeluarkan oleh Ganjar-Mahfud mencapai Rp 506 miliar.
Namun modal besar yang digelontorkan kubu Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan perolehan suaranya.
Berdasarkan hasil real count sementara KPU, pasangan Ganjar-Mahfud berada di posisi terakhir.
Mereka bahkan kalah dari pasangan Anies-Muhaimin yang menggelontorkan modal kampanye paling sedikit.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menduga, dana kampanye Ganjar-Mahfud tidak turun sampai ke akar rumput.
Ujang menduga, dana kampanye Ganjar-Mahfud justru dinikmati para elite tim sukses yaitu Tim Pemenangan Nasional (TPN).
"Uang yang besar, kalau penggunaannya tidak efektif, ya sulit. Kan bisa jadi anggaran besar, tahu-tahu muncul di tim sukses, tim suksesnya tidak turun ke bawah, tidak turun ke rakyat. Itu juga bohong."
"Dalam konteks itu, bisa jadi, anggaran yang besar itu, mungkin mohon maaf, dinikmati oleh elite-elitenya, petinggi-petinggi tim sukses," ujar Ujang.
Dengan dana yang fantastis, Ujang menilai pasangan Ganjar-Mahfud harusnya bisa memenangkan Pilpres.
Namun ternyata dana yang besar tidak bisa membuat pasangan calon menang.
Ujang mengatakan, dana kampanye tersebut tergantung pada efektivitasnya.
Jika dana tersebut tepat sasaran, maka bisa membantu dalam memenangkan paslon.
"Jadi dana yang besar, tidak efektif, dan dananya tidak turun ke tim sukses di bawah dan masyarakat, itu menjadi persolan," jelasnya.
[ Ссылка ]
Ещё видео!