Natal telah tiba dan sukacita natal berulang-ulang didengungkan ke seluruh pelosok bumi, dari mereka yang menyambutnya dengan gembira, hingga yang menganggap bahwa ini adalah hari perayaan dewa pagan yaitu perayaan hari dewa matahari, yang tepatnya jatuh pada 25 desember.

Dahulu memang pada jaman itu matahari akan mampu bersinar membelah langit di saat menggigilnya musim dingin Eropa ditanggal tersebut disetiap tahunnya, sehingga dari sejak awal matahari dianggap sakti dan dinantikan kedatangannya pada saat tidak ada kehangatan pada belahan bumi itu, bersyukurlah buat orang kaya yang cukup persediaan makanan pada saat musim dingin tersebut, tapi bagaimana dengan mereka yang tidak punya apa-apa, untuk menghangatkan tubuh dari cengkraman angin es atau sepotong roti untuk mengganjal perut dari rasa lapar yang membunuh dengan sangat pelan.

Mitos itu dipercaya turun temurun, namun matahari yang tetap muncul di geliat dingin masa itu tidak dapat memberi harapan pada mereka yang membutuhkan pertolongan bagi masa depan mereka, yang miskin tetap menderita, yang kaya dalam keramaian tetap kesepian.

Hingga matahari yang sesungguhnya datang:
Maleakhi 4
2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya (matahari) kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

Amin, ini kabar sukacita ini kabar baik yang didalamnya ada pengharapan. Terserah orang mau bilang natal adalah perayaan dewa matahari, tapi saya mau bilang bahwa Natal adalah perayaan lahirnya Matahari Kebenaran.

Bagaimana Matahari Kebenaran ini memberi kesembuhan dan kelepasan pada umatnya? Saksikan selengkapnya.

свернуть