Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah. Sedangkan Musrenbang Tematik ini dibuat dalam rangka penyusunan perencanaan kegiatan perangkat daerah yang mengakomodir pendapat atau usulan dari kaum marjinal (anak, wanita, disabilitas, lansia, dan pemuda). Selama ini kaum marjinal itu dianggap tidak ‘penting’ untuk dilibatkan dalam perencanaan dan pembangunan kota. Awalnya tematik yang ada atau yang dipegang itu cuma ada empat, namun seiring berjalannya waktu bertambah menjadi 5.
Sebelumnya juga masih banyak masyarkat awam yang tidak begitu peduli dengan pemasalahan-permasalahan di lingkungan sekitarnya, khusus pada permasalahan mengenai kaum marjinal. Sehingga dengan adanya inovasi ini dapat membuka pandangan masyarakat akan pentingnya peduli terhadap isu-isu terkait permasalahan kaum marjinal di sekitarnya dan juga guna mendukung perencanaan dan pembangunan daerah Kota Malang.
Inovasi Musrenbang tematik ini berbasis hybrid yaitu perpaduan digital/online dan non digital. Sudah berjalan sejak 2018. Pada tahun 2018, terdapat 4 (empat) tema musrenbang tematik yang dilaksanakan, yaitu:
1. Musrenbang Anak
2. Musrenbang Perempuan
3. Musrenbang Lansia
4. Musrenbang Difabel
Pada tahun 2019 dan 2020 terdapat penambahan kelompok masyarakat, yaitu
5. Musrenbang Pemuda
6. Musrenbang CSR
“Penjaringan & Pemilihan Ide”
Ada beberapa faktor pendukung inovasi Musrenbang tematik. Sudah ada regulasi berdasarkan Peraturan Walikota. Kemudian, anggaran pelaksanaan inovasi sudah dimasukkan ke dalam APBD, disetai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani inovasi sekitar 11-30 aparatur. SDM tersebut dibekali Bimbingan Teknis (Bimtek) sebanyak dua kali dalam setahun. Selain itu, inovasi juga dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Regulasi secara nasional didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, Peraturan Walikota No. 35 tahun 2011 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah.
“Manfaat/Dampak”
Musrenbang Tematik berdampak pada kaum marjinal dalam pelibatan proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah agar bisa mengakomodir kepentingannya sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang efektif dan berkualitas.
Sedangkan Manfaat dari Musrenbang Tematik adalah :
1. Usulan-usualan dari kaum marjinal dapat terakomodir dengan baik sebagai salah satu stimulan dalam perencanaan dan pembangunan daerah Kota Malang.
2. Hubungan yang terjalin antara pemerintah kota dengan kaum marjinal menjadi lebih dekat sehingga kaum marjinal pun akan lebih terbuka.
3. Semua lapisan masyarakat bisa mengutarakan permasalahan atau data yang ada di lapangan agar dapat dievaluasi dan dimonitoring untuk dimanfaatkan sebagai usulan dalam tematik, sehingga nanti bisa diakomodir oleh perangkat daerah yang menangani urusan dimaksud.
Ещё видео!