TRIBUN-VIDEO.COM - Belakangan tanaman hias Monstera atau dikenal dengan janda bolong tengah viral di masyarakat terutama di kalanagan para pecinta tanaman hias.
Masyarakat Indonesia banyak yang latah mengikuti tren memelihara tanaman hias.
Layaknya dunia fashion, selalu ada tren tanaman hias yang berbeda setiap tahunnya.
Ketika tengah booming, otomatis harganya akan melonjak tinggi.
Disebut-sebut tanaman ini dijual dengan harga yang melebihi harga sepeda Brompton
Harganya mulai Rp50 juta bahkan ada Janda Bolong yang laku dengan angka Rp 00 juta atau seharaga 1 unit mobil Toyota Agya atau Daihatsu Ayla.
Tren melambungnya harga tanaman sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.
Beberapa tanaman yang harganya pernah melambung tinggi seperti gelombang cinta.
Berikut fakta-fakta unik mengenai tanaman hias Janda Bolong ini.
1. Dibandrol dengan Harga Fantastis
Janda Bolong memiliki harga fantastis. Setidaknya, ada tiga jenis tanaman Janda Bolong yang memiliki harga fantastis dan sangat cocok untuk dijadikan investasi.
Harga per lembar daun dari tanaman Monstera Obliqua senilai Rp25 hingga Rp30 juta.
Harga per lembar daun dari Monstera Albo Variegata senilai Rp30 hingga 50 juta.
Sedangkan harga per lembar daun dari Monstera Mint dan Deliciosa senilai Rp50 juta.
2. Harga Melajit karena Permainan Harga
Dikutip dari laman resmi ketik. unpad.ac.id, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ( Unpad), Bandung, Syariful Mubarok menjelaskan mengapa harga tanaman ini melambung naik.
Ia menyatakan, harga tanaman ini meroket bukan karena teknik budidaya yang sulit.
Nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta saat ini merupakan bentuk dari permainan harga semata.
Ia menambahkan, fenomena ini pernah terjadi pada sekitar tahun 2007.
Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta.
Syariful menjelaskan, jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis.
3. Penemuan
Janda Bolong ditemukan pertama kali oleh ahli botani asal Prancis bernama Charles Plumier pada tahun 1963 meskipun sebenarnya tanaman ini telah dikenal lebih lama oleh masyarakat Amerika Tengah.
4. Kenapa Disebut Janda Bolong?
Di Indonesia, tanaman hias yang memiliki nama latin Monstera Adansonii Variegated ini diberi nama Janda Bolong karena daunnya yang bolong.
Monstera terkenal dengan adanya lubang daun alami yang dijuluki Swiss Cheese Plant.
Dua spesies Monstera yang dibudidayakan sebagai tanaman hias adalah Monstera deliciosa dan Monstera adansonii.
3. Cara perawatan
Tanaman berjenis Monstera ini cenderung lebih mudah dirawat.
Dengan kondisi cahaya yang minim dan 1-2 kali penyiraman dalam satu minggu, tanaman ini tetap bisa berkembang dengan baik.
4. Tahan Hama
Selain itu, Janda Bolong cenderung tangguh dari berbagai hama dan penyakit.
Untuk mengekang pertumbuhan yang berlebihan, pangkas secara teratur dengan menjepit pertumbuhan baru.
6. Manfaat
Tanaman ini sangat efektif untuk membersihkan hingga menurunkan polusi udara yang ada di dalam rumah.
Manfaat tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh NASA pada tahun 1980-an terkait tanaman yang juga berguna untuk membersihkan udara.
Di tengah melejitnya tanaman hias Janda Bolong ini, harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium ikut meningkat.
Dengan viralnya monstera menjadikan masyarakat memilih memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.
Namun segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.
Hal tersebut disebabkan mulai banyaknya yang membudidayakan tanaman serupa, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.
Bagamina, apakah anda tertarik untuk ikut membudidayakan tanaman hias Janda Bolong ini?
Ещё видео!