Dahulu dikenal dengan “Tapian Daya” atau “Medan Fair”. istilah Medan fair dipakai untuk menyebut event” acara budaya, ajang balap sepeda motor, perlombaan atraktif muda mudi dan lain sebagainnya.
Medan fair berada di jalan Gatot subroto, depan pajak petisah dan jalan Nibung raya. Dimana sebelumnya merupakan Makam dari masyarakat Tionghoa yang tinggal di medan. Lokasi ini pun menjadi lokasi bersejarah saat dijadikan sebagai makam. Dua orang jendral Jepang pernah ditembak mati oleh sekutu pada 1 juli 1949.
Dua orang jendral tersebut adalah “Mori Take Tanabi” dan “Saiko Sikikan Kake”.
Dimana keduanya menjalani tugas sebagai tentara ke-25 untuk kepemimpinan militer seluruh wilayah sumatera. Memiliki luas 4,5 Hektar, makam diubah menjadi kawasan Medan Fair di akhir tahun 60-an oleh Walikota medan ke-10 “Sjoerkani” yang menjabat dari 26 september 1969 hingga 3 juli 1974. pada tahun 1971 Medan fair atau biasa disebut Taman RIA resmi dibuka.
medan fair bersebelahan dengan “Taman RIA Medan”. kini medan fair telah menjadi Mall carrefour.
Uniknya, Carrefour juga disebut “Plaza Medan Fair”. Memang secara tidak langsung bangunan Carrefour berdiri di atas bangunan bekas Medan Fair. Acara Medan Fair berpindah ke “Tapian Daya” dan berganti nama menjadi PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara). Sejak tahun 1990-an sudah banyak acara yang berlangsung di PRSU.
Tapian Daya diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Marah Halim Harahap.
Prakarsa pendirian Tapian Daya digagas oleh sejumlah jurnalis dan seniman antara lain : Alm. Burhan Piliang, Alm. Zakaria M Passe, Alm. Rusli A Malem, Zaidan BS. Gagasan ini kemudian dibawa ke hadapan Marah Halim Harahap selaku Gubernur Sumatera Utara waktu itu.
PRSU selalu menjadi acara tahunan yang dinanti.
Dari masa ke masa, PRSU mengalami banyak perubahan.baik dari segi bangunan, hingga pengoptimalan kegiatan itu sendiri.
Follow instagram : @historical_sumut
Ещё видео!