.....Kasih karunia dan damai dari Allah Bapa kita...dan dari Tuhan Yesus Kristus..menyertai kita...
Mari kita memahami Bagaimana Allah mewujudkan rencana keselamatan-Nya dalam sejarah manusia, dan Yesus Kristus - Perantara dan Pemenuhan Seluruh Wahyu. dari sudut iman Katolik berdasarkan Katekismus Gereja Katolik, demikian,
Setelah kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, Allah tidak meninggalkan manusia. Sebaliknya, Ia terus memanggilnya dan dengan cara yang rahasia mewartakan bahwa kejahatan akan dikalahkan dan manusia akan dipulihkan. Allah terus menerus melakukan perjanjian dengan umat manusia, dimulai dari persekutuan yang terkecil, yaitu pasangan suami istri, lalu dengan keluarga, suku bangsa, bangsa, kerajaan dan akhirnya kepada seluruh dunia.
Perjanjian-Nya yang pertama dilakukan Allah dengan pasangan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, setelah mereka jatuh dalam dosa. Untuk pertama kalinya, Allah mengumumkan kedatangan Mesias: yaitu bahwa akan ada pertentangan antara setan dengan Perempuan itu dan bahwa seorang keturunan Perempuan itu akan memenangkan pertentangan tersebut (lih. Kej 3:15).[1] Kemudian, Allah mengikat perjanjian dengan Nabi Nuh sekeluarga, setelah mereka dilepaskan dari bencana air bah (lih. Kej 9:1-17). Setelah keturunan keluarga Nabi Nuh bertambah banyak dan sampai kepada Abraham, Allah membuat perjanjian dengan Abraham—bahwa ia akan menjadi bapa bagi banyak bangsa dan oleh keturunannya, seluruh bangsa akan diberkati (lih. Kej 22:16-18). Dengan penunjukan ini, Allah meneguhkan perjanjian-Nya dengan keturunan Abraham yang mewakili satu suku bangsa. Setelah sekian abad lamanya, suku bangsa ini bertambah besar dan membentuk satu bangsa dari keduabelas suku tersebut; Allah kembali meneguhkan perjanjian-Nya dengan bangsa ini, yaitu bangsa Israel, dengan perantaraan nabi Musa (lih. Kel 24:1-11; Ul 29:1-29). Setelah zaman Nabi Musa, Allah memperbaharui perjanjian-Nya dengan Raja Daud, yang dari keturunannya Allah menjanjikan akan mengutus Mesias (lih. 2 Sam 7:12-16). Akhirnya ketika waktunya telah genap, Allah mengutus Kristus Putra-Nya yang lahir sebagai keturunan Daud, dari rahim Perawan Maria (lih. Gal 4:4; Luk 2:4). Setelah Kristus menunaikan misi kedatangan-Nya di dunia dengan sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga, Kristus melanjutkan tugas perutusan-Nya melalui Gereja-Nya yang adalah Tubuh-Nya, untuk menyampaikan rahmat keselamatan Allah ke seluruh dunia (lih. Mat 28:19-20).
KGK 66.
"Tata penyelamatan Kristen sebagai suatu perjanjian yang baru dan definitif, tidak pernah akan lenyap, dan tidak perlu diharapkan suatu wahyu umum baru, sebelum kedatangan yang jaya Tuhan kita Yesus Kristus" (DV 4). Walaupun wahyu itu sudah selesai, namun isinya sama sekali belum digali seluruhnya; masih merupakan tugas kepercayaan umat Kristen, supaya dalam peredaran zaman lama-kelamaan dapat mengerti seluruh artinya.
KGK 73.
Allah mewahyukan Diri secara penuh dengan mengutus Putera-Nya sendiri; di dalam Dia Ia mengadakan perjanjian untuk selama-lamanya. Kristus adalah Sabda Bapa yang definitif, sehingga sesudah Dia tidak akan ada wahyu lain lagi.
KGK 74.
Allah "menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran" (1 Tim 2:4), artinya supaya semua orang mengenal Yesus Kristus. Karena itu Kristus harus diwartakan kepada semua bangsa dan manusia dan wahyu mesti sampai ke Batas-Batas dunia.
"Dalam kebaikan-Nya Allah telah menetapkan, bahwa apa yang diwahyukan-Nya demi keselamatan semua bangsa, harus tetap utuh untuk selamanya dan diteruskan kepada segala keturunan".
KGK. 75 "Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Mahatinggi (lih. 2Kor 1:30; 3:16-4:6), memerintahkan kepada para Rasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepada semua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karunia-karunia ilahi kepada mereka" (DV 7).
Sumber : katolisitas.org, KGK
Ещё видео!