Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, ketersediaan vaksin Covid-19 melalui jalur multilateral dapat diperoleh pada 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan Retno pada kegiatan penandatanganan MOU for the Provision of Procurement Services Kementerian Kesehatan RI dan Perwakilan UNICEF itu disiarkan secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Ia melanjutkan, jalur multilateral itu berasal dari skema GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations), dan WHO melalui Covax Facility
"Perkiraan, vaksin melalui jalur multilateral ini akan tersedia tahun 2021," ujar mantan dubes RI untuk Belanda ini.
Retno mengatakan, Indonesia saat ini telah ditetapkan memenuhi syarat sebagai negara kategori advance market commitment (AMC) dalam kerangka Gavi, Covax Facility, yakni terdapat bantuan keringanan financial melalui mekanisme official development assistance (ODA).
Untuk itu, Indonesia terus mengintensfikan komunikasi dengan GAVI dan Covax Facility mengenai waktu ketersediaan vaksin, maupun harga vaksin menjadi lebih murah.
“Diharapkan vaksin dalam mekanisme multilateral sudah ada, maka semua infrastruktur yang diperlukan sudah siap sehingga tidak terjadi delay dalam deliverynya,” harap dia.
Retno mengatakan, Indonesia terus berupaya untuk mengupayakan akses vaksin baik melalui kerjasama bilateral maupun multilateral.
“Semua ikhtiar kita jalankan baik jangka pendek termasuk jalur multilateral maupun jalur jangka panjang melalui kemandirian vaksin dengan pengembangan vaksin dalam negeri,” kata Menlu.
Ещё видео!