Teguh Bhagaskara Gede Novyanto
NIM 13010119130069
Dosen Pengampu: Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum.
Tradisi Petik Laut di daerah Muncar merupakan bentuk ritual yang lekat dengan unsur religi yang dilakukan melalui pelarungan sesaji ke tengah laut sebagai simbol rasa syukur masyarakat pesisir Muncar, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, atas pemberian Tuhan, (Ummah, 2019). Penamaannya diambil dari kata “petik” yang berarti mengambil atau “ngunduh” dalam bahasa Jawa dan laut yang berarti, tentu saja, laut. Secara literal, frasa tersebut berarti prosesi memanem atau mengambil hasil laut, seperti misalnya ikan dan sebagainya.
Tradisi Petik Laut dilakukan sekali setiap tahunnya pada tanggal 15 bulan Muharram atau pada bulan suro pada penanggalan Jawa, di mana bulan bersinar dengan terang yang mengakibatkan adanya fenomena air pasang di pesisir Muncar. Pada saat itu, masyarakat nelayan Muncar yang mayoritasnya bersuku Madura tidak melaut sehingga pelaksanaan ritual ini tidaklah menganggu aktivitas pekerjaan masyarakat sehari-hari. Secara historis, ritual ini sudah dilakukan sejak tahun 1901 dengan dipimpin oleh seorang dukun, (Sumarto, 1996: 11), dan kemudian berkembang setelah terlibatnya kiai dan kalangan pesantren sekitar yang akhirnya membuat akulturasi nilai dan ajaran Islam muncul dalam ritual Petik Laut ini, (Santoso, 1991: 57).
-
Source footage:
1. PETIK LAUT _ MUNCAR BANYUWANGI 2019 _ SUKSES" by Mafi Editing ([ Ссылка ]).
2. "Lautku Masa Depanku" by Wisnuadji photography ([ Ссылка ])
3. "PETIK LAUT MUNCAR 2019 - PROSESI LARUNG GITIK KE TENGAH LAUT MUNCAR BANYUWANGI" by Banyuwangi Ethnic ([ Ссылка ])
4. "Pelabuhan TPI Muncar Banyuwangi Kalau Di Lihat Dari Atas Menggunakan Drone. #FIMIX8SE | PUMPUM BOOM" by Pumpum Boom ([ Ссылка ])
-
Music:
1. Angklung banyuwangi 30 menit by Uccas Bavarian ([ Ссылка ])
Ещё видео!