Salah seorang dari para peniaga itu bertanya kepada wali Allah :
“Wahai wali Allah siapakah sesungguhnya tuan ini?”
Wali Allah itu menjawab,
“Saya ialah AWAIS AL-QARNI.”
Peniaga itu berkata lagi,
“Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta yang dikirim oleh seorang jutawan Mesir untuk fakir-miskin Madinah.”
Wali Allah berkata,
“Sekiranya Allah mengembalikan semua harta kalian, adakah kalian betul-betul akan membagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?”
Peniaga itu berkata,
“Betul tuan, kami tidak akan menipu wahai wali Allah.”
Setelah wali itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan shalat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah ﷻ agar kapal itu ditimbulkan kembali sekalian dengan harta-harta dan segala muatan yang ada di dalamnya. Tidak berapa lama kemudian kapal itu terangkat sedikit demi sedikit sehingga terapung kembali di atas air. Semua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti semula tiada yang kurang sedikit apapun.
Setelah itu maka semua penumpang kembali naik ke atas kapal dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Ketika sampai di Madinah maka peniaga yang telah berjanji dengan wali Allah itu tadi terus menunaikan janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada fakir miskin Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal.
Uwais رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ adalah tabi’in yang paling utama berdasarkan nash dalam riwayat lainnya, dari ‘Umar bin Al Khattab رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ
“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama. Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542).
Ini secara tegas menunjukkan bahwa Uwais رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ adalah tabi’in yang terbaik.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
[Sumber: Tanbihul Ghafilin. Pengarang Kitab Tanbihul Ghafilin adalah Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat pada tahun 373H atau 983 M). Nama lengkapnya adalah Abu al-Layts Mudar Nasir ibn Muhammad al-Samarqandi, seorang Sufi dan Ahli Hukum mazhab Hanafi yang disegani. Sebuah nama yang diambil dari nama kota Samarkand yang terletak di negara Uzbekistan]
#waliyullah
#tabiin
#kapaltenggelam
===============================================
❤ Sosial Media Kami
👉 Facebook [ Ссылка ]
👉 Instagram: [ Ссылка ]
Ещё видео!