TRIBUN-VIDEO.COM - Masjid Al- Makmur semula berupa tanah kosong seluas 3.000 meter yang dibeli oleh seorang pewaqif, Abu Bakar bin Sungkar. Pada 1899.
Pada 1914, ada juga pewaqif Abu Bakar Bakar bin Muhammad Al Habsyi, mereka berdua menginisiasi untuk membentuk yayasan Al-Makmur Tanah Abang.
Kemudian mereka membentuk panitia untuk membangun Masjid Al Makmur Tanah Abang. Panitia ini diketuai oleh Habib Abu Bakar bin Muhammad Al Habsyi.
Pembangunan Masjid Al Makmur berlangsung dua tahun. Dimulai pada 1915 lalu selesai pembangunannya pada 1917.
Masjid Al Makmur hanya satu lantai. Sejak dibangun, masjid ini telah mengalami renovasi dan penambahan ruangan dua kali.
Pada 1932, ada penambahan ruangan ke arah utara seluas 525 meter. Hal ini diprakasai oleh seorang pria sekaligus pewaqif asal Singapur, Salim bin Talib.
Pada 1953, ada penambahan ruangan lagi ke arah Barat, luasnya sekira 500 meter.
Informasi itu berdasarkan akte dari notaris yang diwakafkan beliau (Salim bin Talib) kepada Masjid Al Makmur.
Presiden Sukarno, Adam Malik, hingga Susilo Bambang Yudhoyono pernah salat di sini.
Arsitektur masjid Al Makmur merupakan pria asal Belanda, adalah Mr Sworstof.
Dulu pada zaman kolonial, arsitektur harus dapat izin dari kolonial. Kalau mau dapat izin juga, bangunannya harus yang sesuai dengan standar yang ditetapkan mereka. Yang ahli saat itu, ya orang Belanda.
Ещё видео!