TRIBUN-VIDEO.COM - Media sosial diramaikan dengan dugaan penyuntikan vaksin kosong kepada warga.
Atas kejadian itu, Polisi menetapkan seorang tenaga kesehatan (Nakes) berinisial EO sebagai tersangka kasus penyuntikan vaksin kosong di Jakarta Utara.
Dalam rilis Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021), EO meminta maaf atas kelalainnya.
Selama menjadi relawan ia mengaku telah melayani 599 orang dalam sehari
Sebelumnya, informasi soal penyuntikan vaksin kosong itu beredar di media sosial.
Dalam informasi yang beredar, vaksinasi itu terjadi di salah satu sekolah daerah Pluit Timur.
Peristiwa itu bermula ketika BLP melakukan vaksinasi.
Saat itu orangtua dari BLP merekam anaknya yang sedang disuntik vaksin.
Namun, dalam video tampak suntikan tersebut kosong.
"Yang sempat divideokan orangtuanya sendiri atau ibunya sendiri, kemudian setelah itu mengadu kepada penanggung jawab dari yayasan yang menyelenggarakan vaksinasi bersama pada saat itu," tutur Yusri.
Setelah dicek, diketahui bahwa memang benar suntikan tersebut kosong dan dilakukan vaksinasi kembali terhadap BLP.
Kepolisian lantas melakukan penyelidikan dan menangkap EO selaku nakes yang vaskinator dalam peristiwa itu.
EO pun ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dengan ancaman satu tahun penjara.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, nakes berinisial EO menyampaikan permintaan maafnya atas peristiwa penyuntikan vaksin kosong yang ia lakukan.
"Saya mohon maaf, terlebih pertama kepada keluarga dan orangtua anak (korban) yang saya telah vaksin. Saya mohon maaf, saya tidak ada niat apapun," kata EO dalam rekaman yang diterima Kompas.com.
EO pun tak sanggup lagi menjelaskan alasannya sampai melakukan hal itu.
EO juga mengaku bahwa saat peristiwa itu terjadi, dirinya telah menyuntik vaksin untuk 599 orang.
"Hari itu saya (suntik) vaksin 599 orang," ujar EO sambil terisak.
EO berjanji akan menghadapi proses hukum yang harus dia jalani.
"Saya akan mengikuti segala proses yang akan saya jalani ke depannya. Saya mohon maaf," ujarnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan, EO adalah seorang relawan vaksinator.
"Saudari EO ini adalah seorang perawat yang memang diminta tolong, karena memang kami terus terang untuk melakukan vaksinasi massal ini membutuhkan relawan-relawan sebagai vaksinator," kata Yusri.
"Iya dia perawat. Bahkan dalam kegiatan kegiatan vaksinasi massal ibu ini juga terlibat dan diminta bantuan untuk vaksinasi," sambungnya.(Tribun-video.com/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Suntik Vaksin Kosong Minta Maaf, Mengaku Sudah Suntik 599 Orang Sehari", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Ещё видео!