#short
TRIBUN-VIDEO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan kondisi jembatan penghubung viral di media sosial.
Bagaimana tidak, jembatan tersebut sangat memprihatinkan.
Sebab jembatan rusak parah dan penuh lubang besar.
Diketahui, jembatan tersebut berada di Provinsi Riau. Tepatnya di Desa Igal, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Video kondisi jembatan viral setelah diunggah beberapa akun ke media sosial.
Salah satunya akun Instagram @viralpekanbaru.
Dalam video tampak jembatan yang berada di atas sungai dengan kondisi yang sudah tidak layak.
Jembatan penghubung antar desa ini terdapat banyak lubang.
Lubang-lubang berdiameter cukup besar menganga hampir di seluruh permukaan jembatan itu.
Sehingga hanya dilapisi kayu agar bisa dilewati.
Namun kondisi jembatan justru semakin seram.
Di video yang beredar, pengendara sepeda motor mencoba membagikan pengalamannya saat melewati jembatan tersebut.
Ia menyebut jika jembatan itu seperti jalan sakaratul maut.
"Ampunn gais! jalan sakratul maut gais.
Sangat mengerikan sekali," ucap pengendara motor itu.
Pengendara tampak sangat hati-hati saat melintas karena setiap satu meter selalu ada lubang.
Bahkan jalan yang bisa dilewati sangat kecil.
Tampak juga bagian jembatan yang ambles.
"Sebuah jembatan di Provinsi Riau mendadak viral dan menjadi pusat perhatian publik, Senin (18/7/2022)
Sebabnya, jembatan yang berada di atas sungai tersebut kondisinya rusak parah. Lokasi di Desa Igal, Kecamatan Mandah, kabupaten Indragiri Hilir, Riau," tulis pengunggah dalam keterangan.
Unggahan tersebut langsung mendapat komentar dari warganet.
Banyak yang dibuat ngeri dengan kondisi jembatan tersebut.
Tak sedikit warganet yang mengaku tak bisa membayangkan jika lewat jembatan itu saat malam hari.
"Ngeri kali jalannya dang," komentar salah satu warganet.
"Kebayang keluar malam ..siapa berani cb," komentar lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bikin Ngeri, Kondisi Jembatan Penghubung Antar Desa di Riau Rusak Parah: Banyak Lubang Besar, [ Ссылка ].
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Rifatun Nadhiroh
