TRIBUN-VIDEO.COM - Banjir yang menerjang Libya pada Senin (11/9/2023) kemarin, meninggalkan kisah yang kelam.
Banyak orang menggambarkan banjir yang terjadi di beberapa wilayah Libya seperti tsunami.
Wilayah terparah akibat banjir ini adalah Derna dengan korban jiwa mencapai 2.300 orang.
Dua bendungan dan empat jembatan runtuh di Derna, menenggelamkan sebagian besar kota ketika Badai Daniel melanda pada hari Minggu.
Sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang, kata Bulan Sabit Merah, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.
Mengutip BBC, rekaman video yang berhasil direkam menunjukkan air banjir yang melintasi kota layaknya seperti tsunami.
Ada banyak cerita mengerikan tentang orang-orang yang tersapu ke laut, sementara yang lain bergantungan di atap rumah untuk bertahan hidup.
"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami," kata Hisham Chkiouat.
Dia mengatakan kepada BBC Newshour bahwa runtuhnya salah satu bendungan di selatan Derna telah menyeret sebagian besar kota ke laut.
"Lingkungan yang luas telah hancur – ada banyak sekali korban yang jumlahnya terus meningkat setiap jamnya," ucapnya.
Seorang pekerja bantuan di Kota Bayda, Kasim Al-Qatani mengatakan, sulit bagi tim penyelamat untuk mencapai Derna karena sebagian besar jalur utama menuju kota tersebut rusak parah.
Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui mengapa banjir dapat menyebabkan kerusakan seperti itu, katanya.
Dia menambahkan, 2,5 miliar Dinar Libya akan diberikan untuk membantu membangun kembali Derna dan Kota Benghazi di timur.
Pakar teknik pengairan mengatakan, kemungkinan besar bendungan bagian atas, sekitar 12 km dari kota, telah rusak terlebih dahulu.
Sehingga airnya mengalir ke lembah sungai menuju bendungan kedua, yang terletak lebih dekat ke Derna - tempat permukiman dibanjiri.
"Awalnya kami hanya mengira itu adalah hujan deras, namun pada tengah malam kami mendengar ledakan besar dan ternyata bendungan jebol," ungkap Raja Sassi.
Jurnalis Libya Noura Eljerbi, yang tinggal di Tunisia mengatakan bahwa dia baru mengetahui bahwa sekitar 35 kerabatnya yang semuanya tinggal di blok apartemen yang sama di Derna masih hidup setelah menghubungi tim penyelamat setempat.
"Rumahnya hancur tapi keluarga saya berhasil keluar sebelum keadaan menjadi lebih buruk. Mereka sekarang aman," ujarnya.
Qatani mengatakan tidak ada air minum bersih di Derna dan kurangnya pasokan medis.
Dia menambahkan bahwa satu-satunya rumah sakit di Derna tidak bisa lagi menerima pasien karena "ada lebih dari 700 jenazah menunggu di rumah sakit dan jumlahnya tidak sebesar itu".
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banjir di Libya Digambarkan Seperti Tsunami, Orang-orang Tersapu hingga ke Laut, [ Ссылка ].
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
VP: Erwin Joko P
Ещё видео!