Pemilik Cafe Bajawa Sebut Ngopi Adalah Lifestyle Masyarakat, Bisnis Kopi Shop Bajawa Bisa Berkembang
Jakarta, indometro.id - Owner Cafe Bajawa David menyebutkan bahwa ngopi bagi kalangan masyarakat Indonesia sudah menjadi lifestyle (gaya hidup) meskipun ditengah pandemi bisnis cafe kopi Bajawa akan tetap kompetitif bahkan kedepan bisa berkembang lebih baik lagi. Hal itu disampaikan dalam Peresmian pembukaan Cafe Bajawa Kopi Shop asli daerah Bajawa Flores Nusa Tenggara Timur (NTT)
"Kalau buat kita ngopi itu sudah menjadi lifestyle, hampir semua orang ngopi, baik cewek maupun cowok, tua muda ngopi itu udah kayak ngerokok, addicted, bisa pagi bisa siang. Jadi walaupun pandemi orang nggak bakal stop minum kopi. Jadi ngopi itu udah menjadi lifestyle," kata David kepada indometro.id, Kamis (9/9/2021).
Menurut David, meski ditengah kondisi pandemi, bisnis kopi shop akan tetap bertahan dan hidup.
"Jadi ditengah pandemi ini kita tetap optimis walaupun ditengah pandemi bisnis kopi masih tetap akan jalan dengan adanya pengurangan ppkm kita harapkan akan lebih baik kedepannya," ujarnya.
David pun menjelaskan ketertarikan mengembangkan kopi Bajawa NTT dalam bisnis cafe shop, yang pertama, dia asli orang NTT. Bajawa itu di pulau Flores bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Jadi kenapa Bajawa karena saya asli orang sana. Yang kedua Bajawa terkenal dengan biji kopinya. Jadi petani disana sudah makmur- makmur karena mereka itu begitu menghasilkan kopi langsung diekspor," jelasnya.
"Jadi salah satu kopi terbaik di kopi Flores itu bahkan di luar negeri pun orang sudah tahu yaitu kopi Flores, kebanyakan dari Bajawa," sambungnya.
Selain itu, latar belakang penggunaan brand Bajawa, David menerangkan bahwa brand dengan nama asing atau luar negeri itu sudah kebanyakan. Sehingga ia mencoba menggunakan brand nama lokal yang tidak kalah dengan brand asing.
"Kalau kita sudah kebanyakan trend nama-nama dari luar, Kenapa tidak angkat lokal yang kita punya. Terutama NTT Bajawa punya terkenal juga kopinya. Maksudnya ingin bawa suasana baru. Jadi bukan gaya-gaya luar tapi kita bawa lokal kita nih. Memang kita mampu juga dan memang bisa menjadi trend juga walaupun lokal," terangnya.
Selanjutnya, kata David, untuk jenis kopi Bajawa baik Arabika maupun Robusta, kedua-duanya digunakan untuk produk kopi Bajawa ini.
"Kita pakainya dua-duanya. Arabika iya, Robusta juga pakai. Semua kopinya dari biji kopi (asal) Bajawa," ujarnya.
Pemilihan daerah Tebet di Jakarta Selatan bukan sembarang asal, David menilai Tebet memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan kopi shop.
"Kita lihat di Tebet ini banyak anak mudanya, banyak juga yang nongkrong dari Tebet ini ada 10 kopi shop termasuk kita. Cuma kita lihat semuanya ramai, Jadi budaya nongkrong dari daerah Tebet ini tinggi. Jadi walapun persaingan tinggi kita yakin bisa menarik pasar juga," tuturnya.
Adapun penawaran menarik kepada para konsumen, Cafe Bajawa menawarkan harga yang kompetitif dan desain tempat minimalis modern sehingga sangat keren dan nyaman bagi para pengunjung.
"Dan harga kita paling murah dibandingkan kopi shop lain karena kita udah survei. Kopi aren itu yang lain itu bisa Rp 28.000, Rp 25.000, kita Rp 20.000. Jadi kita tempatnya Keren, tapi harganya sangat terjangkau," terang David.
Keunikan lain dari Cafe Bajawa, tempat didesain dengan panorama etnik yang sangat menarik dan futuristik.
"Selain itu, tempat kita desainnya etnik kalau kita lihat sekeliling kebanyakan unsurnya etnik, unsurnya NTT banget," tuturnya.
"Dibalkon itu ada kain tenun. Jadi produksinya dari Mama-Mama NTT. Jadi kita support, kita ambil Tenun, ambil produk-produk dari UKM dari NTT kita jual disini. Jadi sekalian memperkenalkan juga membantu mereka," tambahnya.
Bajawa kopi flores menyisikan 20 persen dari profit untuk pendidikan anak-anak NTT yang disalurkan melalui yayasan tangan pengharapan.
"Karena kita dari NTT, kita ingin support anak-anak NTT dulu, karena kan Indonesia bagian Timur lumayan terbelakang. Diharapkan lewat disini kita bisa nolong anak-anak, pendidikannya lebih baik," pungkasnya.
shiddiq
Ещё видео!