TRIBUN-VIDEO.COM - Orangtua dari satu di antara korban rudapaksa guru pesantren Herry Wirawan (36), menangis sedih saat mengetahui anaknya menjadi korban kebejatan pelaku.
Bahkan beberapa di antara korban adanya yang melahirkan bayi hingga dua kali.
Orangtua korban saat ini mengaku pasrah untuk merawat bayi yang dilahirkan dari rahim anaknya.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu diungkapkan oleh Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut Diah Kurniasari Gunawan, Kamis (9/12/2021).
Menurut Diah, P2TP2A menawarkan berbagai solusi kepada anak-anak dan orangtuanya terkait posisi anak yang dilahirkan dari perbuatan cabul guru ngajinya.
Bahkan, jika para orangtua tidak mau mengurusnya, P2TP2A siap menerima anak tersebut.
Sebab menurutnya, orangtua korban bukan berasal dari orang mampu. Mayoritas adalah buruh harian lepas, pedagang kecil, dan petani yang mulanya mendapat keuntungan lantaran anaknya bisa bersekolah gratis sambil nyantri.
Namun orangtua tersebut mengaku sanggup untuk merawat. Di sisi lain, korban juga tak mau dipisahkan dari bayinya.
"Alhamdulillah, yang rasanya mereka (awalnya) tidak terima, namanya juga bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka rawat, walau saya menawarkan kalau ada yang tidak sanggup, saya siap membantu," katanya.
Korban tersebut diketahui pertama kali melahirkan bayi dari hasil rudapaksa pelaku di usianya yang masih 11 tahun.
Saat ini bayi pertamanya yang berjenis kelamin perempuan berusia 2,5 tahun.
Sementara, pada akhir November 2021, korban melahirkan bayi keduanya berjenis kelamin perempuan.
Meski sudah ditawari untuk dirawat dan diasuh oleh P2TP2A, korban enggan dan memilih tak ingin dipisahkan dari anaknya.
Orangtua korban juga sudah menerima kondisi tersebut dan mau merawat dua bayi tersebut.
"Setidaknya, mereka sudah menerima takdir ini, nanti saya berencana mau nengok juga ke sana," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru pesantren di Kota Bandung bernama Herry Wirawan (36) tega mencabuli 12 santriwatinya hingga melahirkan 8 bayi.
Aksi bejat pelaku ini dilakukan sejak 2016 di lokasi yang berbeda, mulai dari hotel hingga apartemen.
Herry merupakan warga Kampung Biru RT 03/04, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Santriwati Korban Perkosaan Guru Pesantren Menangis Saat Disodori Bayi 4 Bulan oleh Anaknya, Dunia Serasa Kiamat...", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang
Editor : Aprillia Ika
Ещё видео!