TRIBUN-VIDEO.COM - Sebanyak tiga mahasiswa melakukan aksi mogok makan di depan Gedung Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sejak Senin (30/11) kemarin.
Aksi ini dilakukan agar pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat Aceh dengan merealisasikan MoU Helsinki dengan sempurna.
Namun, ketiganya harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi fisik mereka melemah.
Para mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan mendirikan tenda di depan Gedung DPRA, Banda Aceh.
Hingga Rabu (2/12) pagi, kondisi fisik mereka mulai melemah.
Bahkan dua di antaranya nampak tergolek lemas di dalam tenda yang mereka dirikan.
Setelah berdialog dengan pihak kepolisian, ketiga pendemo ini akhirnya bersedia mengakhiri demo dan dibawa ke rumah sakit.
Kendati demikian, koordinator aksi mogok makan bernama Ichsan Khelda mengatakan akan tetap melanjutkan aksinya walau di rumah sakit sekalipun.
Kasubbag Humas DPR Aceh, Mawardi Adam, mengatakan, para mahasiswa ini langsung dilarikan ke rumah sakit dengan didampingi tim kesehatan sekretariat DPR Aceh dan tim dari kepolisian.
Mogok makan dilakukan mahasiswa ini untuk menuntut pemerintah lebih memperhatikan nasib masyarakat, terutama korban konflik, fakir miskin, dan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka, dengan merealisasikan butir-butir kesepakatan (MoU) Helsinki dengan sempurna.
Aksi ini juga sebelumnya sudah ditanggapi oleh Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin.
Dahlan yang sempat menemui para pendemo ini mengaku menghargai aksi yang digelar oleh tiga pemuda tersebut.
[ Ссылка ]
