#GubernurAceh
#PLTAPeusangan
#PLN
Aceh Tengah - Setelah dari Nagan Raya, gubernur yang didampingi Asisten II Setda Aceh, Ir. Mawardi dan Kepala Dinas ESDM Mahdinur, melanjutkan perjalanan untuk melihat langsung proyek pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2 yang besarnya daya direncanakan 88 Megawatt.
PLTA Peusangan masuk dalam interkoneksi jaringan Sumatera. Nova berharap pembangkit listrik tersebut bisa memberikan kontribusi atas kecukupan kebutuhan daya listrik di Aceh.
"Setahu saya transmisinya juga sudah mendukung. Biasanya tidak cukup pembangkit saja, ketersediaan dan kecukupan transmisi untuk mengalirkan listrik juga harus dipenuhi," kata Nova.
Nova berharap proyek PLTA tersebut bisa segera diselesaikan. Dengan itu kebutuhan daya listrik di Aceh bisa terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama bahkan surplus. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa depan ke seluruh Aceh.
"Doa saya, doa kami semua agar proyek ini bisa segera diselesaikan," kata Nova.
Untuk diketahui, PLTA Peusangan merupakan proyek lama yang sudah dikerjakan sejak tahun 1998 lalu, namun pengerjaannya terhenti karena konflik Aceh. Gempa dahsyat dan tsunami yang terjadi di Aceh pada akhir tahun 2004 juga membuat teknis pembangunan PLTA ini sempat dikaji ulang. Baru pada 2011 proses pembangunannya dilanjutkan.
Pengerjaan fisik proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 ini dikerjakan oleh Hyundai dari Korea Selatan bekerjasama dengan Pembangunan Perumahan (PP). Dana untuk pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 88 Mega Watt (MW), 80 persennya merupakan pinjaman dari Jepang serta 20 persen dari PT PLN (Persero).
Tim Dokumentasi Video Humas dan Protokol Pemerintah Aceh 2021
Kunjungi website Biro Humas Pemerintah Aceh: humas.acehprov.go.id
Ещё видео!