Dekat makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, terdapat masjid kuno bernama Masjid Golo. Meskipun sangat kuno dan menyimpan sejarah panjang, masjid ini masih difungsikan umat setempat.
Didirikan Sunan Pandanaran atau Pangeran Mangkubumi saat tiba di daerah Tembayat. Tujuannya jelas agar para jemaahnya mudah menjalankan salat lima waktu.
Takmir Masjid Golo adalah murid-murid Sunan Pandanaran yang diangkatnya selama perjalanan dari Semarang ke Bayat, Klaten.
Salah satu muazin yang bertugas adalah Syeikh Domba, yang wajahnya sudah kembali menjadi wujud manusia setelah sempat dikutuk menjadi manusia berwajah domba karena kelakuannya yang mirip domba
Syeikh Domba awalnya seorang begal yang merampok harta istri Sunan Pandanaran, Nyi Ageng Kaliwungu, di daerah Salatiga. Syeikh Domba bertobat lalu diangkat menjadi murid mantan Bupati Semarang itu.
Setiap kali azan, konon suara Syeikh Domba terdengar hingga Demak. Seorang Sunan di Demak komplain soal azan yang dinilainya sangat keras. Sunan itu meminta Sunan Pandanaran agar memindahkan masjid agak ke bawah bukit supaya tidak terlalu keras azannya.
"Masjid lalu dipindah dari puncak bukit Jabalkat ke bawah dekat goa Maria. Azan pun tak lagi terdengar sampai Demak,"
Proses pemindahan masjid pun termasuk unik. Ada beberapa versi cara Sunan Pandanaran memindahkan masjid salah satunya menarik masjid dengan benang. Namun, ada cerita lain yang menyebutkan masjid dipindahkan hanya menggunakan ujung jarinya.
"Sampai sekarang masjid yang di atas bukit masih sering dikunjungi peziarah untuk melihat petilasan Sunan saat di Klaten,
Ещё видео!