Di hari kedua kami melanjutkan perjalanan dari Krui menuju Bengkulu.
Karena di hari sebelumnya kami sudah "menabung" kurang lebih 240 kilometer, maka di hari.kedua ini kami berangkat agak siang menuju Bengkulu. Rencana nya adalah riding a bit easy untuk persiapan jalur panjang Bengkulu Padang di hari ke tiga.
Menyusuri pesisir barat pulau Sumatera dari Krui benar benar menakjubkan. Hanya 30 menit keluar dari Krui, kami mulai menemukan pantai demi pantai. Yang amazing menurut saya adalah selain lautnya yang biru, banyak pantai bersatu besar dengan ombak yang tinggi. Kadang di beberapa belokan kami berhenti untuk menikmati pantai dari atas.
Menjelang siang kami mulai masuk hutan dan bertemu dengan jembatan panjang (Jembatan Manula). Jembatan ini sepertinya relatif baru dan menjadi.obyek foto buat para pelintas. Nggak lama dari situ kami masuk ke provinsi Bengkulu.
Kalau di hari pertama kami diguyur hujan berkali-kali, di hari kedua sinar matahari bersinar hebat. I was sweating like crazy. Di tengah hari sebelum masuk area hutan kami makan siang seadanya karena rumah makan jarang terlihat. Tadinya mau makan di alfamart tapi ternyata ada warung bakso enak di jalan. Agak sorean sebelum masuk kota Bengkulu kami juga sempat singgah di sebuah toko buah untuk istirahat dan hidrasi.
As planned, hari kedua we take it light. Arrived di Bengkulu sekitar jam 7 dan kemudian hear to dinner. Yang lucu adalah di Bengkulu kami gak bisa pakai gojek atau grab jadi dari hotel kita jalan sekitar 20 menit ke tempat makan (mana udah mandi) 😁😁😁
Masih teringat bagusnya pantai di pesisir barat Lampung dari Krui. Try to ride this route; you'll be amazed!
==========
Di akhir bulan Mei 2021, saya dan 2 rekan lainnya melakukan touring motor dari Serpong ke KM 0 di pulau Weh. Dari beberapa pilihan rute yang ada, kami mengambil rute pesisir barat pulau Sumatera. Di perjalanan ini kami berhenti di Krui, Bengkulu, Padang, Sibolga, Meulaboh, Pulau Weh dan kemudian mengakhiri perjalanan di Banda Aceh.
Kondisi jalan di sepanjang pesisir yang kami lalui bisa dibilang sangat mulus. Jalur yang sangat baik yang kami ingat itu ada di Krui sampai ke perbatasan Bengkulu, Kota padang sampai ke perbatasan Sumatera Utara, Singkil-Meulaboh dan Calang-Banda Aceh. Hanya sedikit ruas jalan yang rusak yang kami ingat yaitu antara Bengkulu ke Muko-Muko dan daerah Tapanuli Selatan.
Alhamdulillah kami diberikan kesehatan dan keselamatan sampai kembali ke rumah.
Berikut adalah itenary kami untuk acuan kawan-kawan:
- Hari 1: Jakarta, Merak, Bandar Lampung, Krui = 470 kilometer + 1 ferry trip
- Hari 2: Krui, Jembatan Manula, Perbatasan Bengkulu, Bengkulu = 327 kilometer
- Hari 3: Bengkulu, Muko-Muko, Lunang, Padang = 536 kilometer
- Hari 4: Padang, Pariaman, Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Sibolga = 479 kilometer
- Hari 5: Sibolga, Aceh Singkil, Babussalam, Meulaboh = 542 kilometer
- Hari 6: Meulaboh, Calang, Lhoknga, Banda Aceh, Km 0 (Pulau Weh), Sabang = 260 kilometer
- Hari 7: Sabang, Banda Aceh kemudian loading motor
- Hari 8: Fly back Jakarta
Pengeluaran (dalam ribuan rupiah):
1. Isi bensin 80-90 liters = 1,000
2. Makan siang dan malam = 1,200
3. Towing motor Banda Aceh ke Jakarta = 4,500. jasa menggunakan Sultan Towing Medan no telp 08116580828
4. Akomodasi = 2,200 (di 3 malam pertama kami tidak sharing room. di 4 malam terakhir kami akhirnya sharing room karena sesuatu hal).
5. Pesawat Aceh Jakarta = 1,900 (dengan Garuda)
6. Ferry = 270
Peralatan yang saya bawa:
1. Motor Royal Enfield Himalayan 411cc
2. Pannier kanan kiri by Royal Enfield
3. Video shot on Gopro Hero 8 black and Samsung Note 20
4. Phone holder by Baseus
5. Helmet by AGV K3 SV
6. Riding jacket by Eiger Equatoride
7. Riding pants by Eiger Equatoride
8. Inner baselayer atas bawah by Tiento
9. Gloves by Respiro & Riders and Rules
It was definitely one of the most enjoyable group riding I've experienced.
Sumatera with its long coastline is extraordinary.
Ещё видео!