TRIBUN-VIDEO.COM - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) disebut mulai lelah.
Hal ini merujuk pada pasokan senjata yang dikirim ke Ukraina rupanya telah menguras gudang senjata NATO.
Dikutip dari Ria.ru pada Sabtu (15/7/2023), Jenderal James Hecker, komandan Angkatan Udara AS di Eropa (USAFE), Andrei Kots mengaku sebuah kebenaran yang tidak menyenangkan bagi NATO.
Menurutnya, bantuan militer ke Ukraina mengosongkan gudang senjata aliansi.
Dilansir dari Ria.ru, NATO jelas tidak berharap terjadinya perang besar.
Dalam beberapa dekade terakhir, anggota aliansi terutama melakukan operasi ekspedisi di Dunia Ketiga dan dengan mudah mengalahkan lawan.
Kapasitas lebih rendah dari mereka dalam teknologi militer.
Penekanannya adalah pada kekuatan udara.
Namun, konflik di Ukraina membuktikan bahwa jika musuh memiliki sistem pertahanan udara modern, tidak mudah untuk mencapai superioritas udara.
Hal ini tampak seperti pada Perang Dunia I, artileri muncul ke permukaan.
Konsumsi peluru sangat mengerikan.
Namun, industri pertahanan Barat tidak siap untuk mengisi kembali stoknya.
Kolumnis Bloomberg, Max Hastings, mencatat bahwa situasi di negara-negara Eropa bahkan lebih buruk.
Namun demikian, bahkan negara NATO yang paling kuat pun harus membeli atau meminjam amunisi dari Korea Selatan untuk mengirim apa pun ke Ukraina.
Kabarnya, NATO juga mengalami kesulitan dengan perangkat keras militer lainnya.
Perusahaan Inggris BAE Systems telah memperingatkan Pentagon dibutuhkan waktu setidaknya 30 bulan untuk melanjutkan produksi howitzer M777 yang telah rusak parah akibat artileri Rusia.
Perusahaan Jerman, Rheinmetall, mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya satu tahun untuk memperbaiki dan memodernisasi tank-tank untuk Ukraina.
(Tribun-Video.com/ Ria.ru)
Artikel ini telah tayang di Ria.ru dengan judul "В НАТО от этого устали". Киев подставил своих западных союзников
[ Ссылка ]
HOST: BIMA MAULANA
VP: ERWIN JOKO P
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik
Ещё видео!