#RNSTV #persibjuara #bobotohgeulis #bobotohpersib #persibbandung #bobotoh #bobotohsaalamdunya #persibofficial #viking #vikingtasik #vikingpersib #persipura #persipuraofficial #pssi
Hasil Degradasi Persipura Akibat Laga Madura United, Soal Barito Putera & PSS Dinilai Bukan Pemicu
Sebelum lanjut kedalam pembahasan nya , alangkah baiknya bagi kalian semua , yang baru menemukan channel ini , untuk menekan tombol subscribe nya , dan nyalakan lonceng notifikasi , tujuannya agar kalian semua tidak ketinggalan info info terupdate dari persib bandung
Kabar Persipura Jayapura masih jadi perhatian dunia sepakbola Indonesia, terkini, klub Madura United disebut-sebut. Soal Barito Putera dan PSS Sleman disebut tak jadi soal.
Yah, Persipura Jayapura dipastikan degradasi ke Liga 2 2022. Walau pada laga akhir Liga 1 2021 Persipura Jayapura berhasil meraih kemenangan telak 3-0 atas Persita Tangerang.
Namun, di laga lainnya, Barito Putera berhasil meraih hasil imbang 1-1 dengan Persib Bandung dan PSS Sleman meraih kemenangan 2-0 atas Persija Jakarta.
Manajemen menilai, di dua laga lainnya ada kecurangan fair play yang dilakukan pemain ataupun klub.
Untuk itu, manajemen Persipura Jayapura melayangkan surat ke Badan Yudisial PSSI agar dilakukan investigasi.
Saat manajemen Persipura sedang melakukan upaya penyelamatan, ada riak-riak di masyarakat terkait degradasinya Persipura karena ulah dari pelatih terdahulu yaitu Jacksen F Tiago.
Kalau mau ditilik, manajemen harus memutus kontrak pelatih asal Brasil tersebut karena Ferinando Pahabol dan kawan-kawan selalu mendapatkan hasil mirror di setiap pertandingan.
Namun, padangan berbeda datang dari mantan pemain dan asisten Persipura Jayapura Mettu Duaramuri soal sosok Jacksen F Tiago.
Mettu menyebut, atas kesalahan Persipura terdegradasi, jangan menyebut nama Jecksen F Tiago di dalamnya.
Jangan kita cerita Jaksen (F Tiago), karena ketika dia terlepas, dia sampaikan ke saya, kalau sudah tidak nyaman, dan saya tau bagimana karakter Jecksen, karena saya lama bersamanya," kata Mettu kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (9/4/2022).
Mettu Duaranuri pun mengungkapkan, satu di antara penyebab Persipura terdegradasi adalah menolak laga melawan Madura United.
"Kenapa Persipura degradasi, karena telah kehilangan tiga poin saat mereka tidak datang untuk melawan Madura Unated," kata Mettu kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (9/4/2022).
Dikatakannya, hal itu perlu dipertanyakan kepada manajemen Persipura.
Siapa yang suruh tidak pergi lawan Madura, ini harus ada kejujuran dari offisial team kepada masyarakat, sebenarnya kenapa," ujarnya.
Dengan kesalahan itu, Mettu berhadarap manajemen Persipura bisa melakukan intropeksi kembali dalam tim.
"Sebenarnya pemain tidak salah. Mereka sudah bermain maksimal, dan berjuang," katanya.
"Saya tau karakter mereka. Saya mantan pemain dan asisten pelatih Persipura yang membawa tim ini meraih 4 bintang," sambungnya.
Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano (BTM) mengatakan, surat laporan yang dilayangkan pihaknya sudah berada di tangan Badan Yudisial PSSI.
Informasi dihimpun Tribunkalteng.com Kamis (7/4/2022) , Sekjen PSSI Yunus Nusi telah menerima surat dari Persipura Jayapura dan hasilnya tentu akan segera menindaklanjutinya.
Surat sudah masuk pada Rabu (6/4/2022). Kemudian surat dari Persipura Jayapura itu akan diserahkan ke Ketum PSSI dan Exco atau Komite Eksekutif PSSI untuk jadi pembahasan.
Dikatakan, apa yang dilakukan pihaknya berdasarkan video rekaman pertandingan dan daftar susunan pemain tergambar dugaan pelanggaran fair play dan pelanggaran regulasi.
“Harapan kita, komisi disiplin dan komite etik dapat bekerja adil, jujur dan transparan dalam investigasinya. Kami mohon juga agar tidak ada intervensi dari pihak manapun, karena kita semua tahu bahwa Badan Yudisial adalah badan yang independen,” ujarnya dikutip Tribunkalteng.com dari Tribun Papua.
BTM bilang, bila semua berjalan baik, maka sudah barang tentu Persipura bisa tetap berada di Liga 1 musim depan.
Ещё видео!