JEMBER, KOMPAS.TV Perwakilan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di Jember, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD setempat. Mereka memprotes ribuah ijazah yang diduga tidak sah karena ditandatangani oleh kepala sekolah yang berstatus pelaksana tugas.
Peringatan Hari Guru Nasional di Jember, Jawa Timur, diwarnai aksi penyampaian aspirasi belasan perwakilan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di depan kantor DPRD setempat, pada Rabu siang.
Dengan membawa sejumlah poster dan berorasi di atas kendaraan, belasan guru mempertanyakan keabsahan ribuan ijazah siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang ditandatangani oleh kepala sekolah yang berstatus Pelaksana Tugas atau Plt.
Ali Jamil, perwakilan GTT dan PTT menyebut, sesuai surat edaran Badan Nasional Standar Mutu Pendidikan serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hal tersebut tidak diperbolehkan kecuali mempunyai surat tugas khusus atau mandat.
"Tidak sahnya ribuan ijazah tersebut merugikan para pelajar yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya", tambah Ali Jamil.
Usai menyampaikan aspirasinya, perwakilan GTT dan PTT melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota DPRD Jember. Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi berjanji akan melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember untuk menindaklanjuti permasalahan legalitas ribuan ijazah tersebut.
Perwakilan GTT dan PTT juga menuntut sejumlah hal terkait kesejahteraan mereka, seperti jumlah gaji atau honor, lokasi tugas yang sesuai domisili pengajar, dan menuntut agar honor mereka dianggarkan dalam APBD Jember setiap tahun, bukan hanya dianggarkan dari pusat berupa Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.
#DemoHariGuru #DugaanIjazahTidakSah #DPRDJember
Ещё видео!