Stasiun Ijo (IJ) merupakan stasiun kereta api kelas III atau kecil yang terletak di Bumiagung, Rowokele, Kebumen. Terletak pada ketinggian +25 meter dari permukaan laut. Masuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto, dan merupakan stasiun yang berada paling barat di Kabupaten Kebumen. Letak stasiun ini tidak jauh dari Jalan Gombong–Gua Jatijajar. Kali ini kita akan melihat Dokumentasi Stasiun Ijo dan Trowongan Ijo lebih dari 10 Tahun Lalu.
Terowongan Ijo lama memiliki panjang 580 m—dibangun antara tahun 1885–1886 oleh Staatsspoorwegen—yang menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Stasiun beserta terowongan saat itu pernah dijadikan sebagai tempat lokasi pengambilan film Kereta Api Terakhir dan Daun di Atas Bantal.
Stasiun Ijo lama saat itu memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Terkait proyek pembangunan jalur ganda kereta api lintas selatan Pulau Jawa, maka dilakukan pembangunan stasiun dan terowongan baru di sebelah utara bangunan lama. Panjang terowongan baru tersebut sedikit lebih panjang daripada terowongan lama. Pengoperasian stasiun ini sudah dipindahkan ke bangunan stasiun yang baru sejak pengoperasian terowongan yang baru pada 21 April 2020 sehingga stasiun maupun terowongan lama dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya
Setelah jalur ganda ruas Tambak–Gombong resmi dioperasikan per 5 Mei 2020, stasiun baru tersebut memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus untuk arah Kroya dan jalur 3 merupakan sepur lurus untuk arah Kutoarjo. Selain itu, stasiun baru menggunakan sistem persinyalan elektrik produksi PT Len Industri. Rel pada jalur lama—berupa jalur tunggal—mulai dibongkar sebagian dan sistem persinyalan elektrik yang lama juga telah dibongkar.
Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini selain penyusulan antarkereta api.
Terowongan Ijo (IJ) adalah terowongan kereta api yang berada di sebelah timur Stasiun Ijo sejauh 347 m dan terletak di Bumiagung, Rowokele, Kebumen. Terowongan ini menembus perbukitan kapur Gunung Malang di ujung utara Kawasan Karst Gombong Selatan.
Terdapat dua terowongan, yaitu terowongan Ijo lama yang berada pada trase jalur tunggal dan terowongan Ijo baru yang berada pada trase jalur ganda. Terowongan Ijo ini yang baru terowongan kereta satu-satunya di indonesia menggunakan teknologi sistem dengan menggunakan sistem slab track alias bantalan beton rel kereta tertanam di cor-an semen beton .Terowongan Ijo dikenal sebagai terowongan dengan lalu lintas yang sangat tinggi dengan padatnya persilangan dan persusulan
Terowongan ini memiliki nomor bangunan hikmat 1649
Pembangunan rel kereta api lintas selatan Jawa adalah paket pertama pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh Staatsspoorwegen (SS). Pembangunan jalur ini akan menghubungkan Bogor dengan Yogyakarta. Salah satu paket pembangunan jalur ini adalah jalur kereta api Cilacap–Yogyakarta yang dimulai tahun 1885 dan selesai pada 20 Juli 1887. Mengingat kontur perbukitan kapur di barat Gombong yang menghalangi pembangunan jalur kereta api, maka dibangunlah terowongan yang memiliki panjang 580 meter. Terowongan ini kemudian diberi nama Ijo yang konstruksinya dimulai pada tahun 1885 dan selesai pada tahun 1886 mengikuti angka tahun yang dipampang di atas bibir terowongan
Pembangunan jalur ganda Purwokerto–Kroya–Kutoarjo akan menyambung jalur ganda yang sudah ada sebelumnya, yaitu Cirebon–Purwokerto dan Kutoarjo–Solo Balapan. Pembangunan jalur ganda tersebut memiliki banyak kendala akibat terowongan yang hanya bisa menampung jalur tunggal, sehingga Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memutuskan untuk membangun terowongan baru. DJKA memutuskan membangun terowongan baru ini dengan menggaet dua kontraktor, Wijaya Karya (Wika) dan Jaya Konstruksi. Pembangunannya dikoordinasi oleh Satuan Kerja Pengembangan Lintas Selatan Jawa seksi 2 (Satker PLS 2) yang dibentuk oleh Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah.[5]
Terowongan Ijo baru ini berada di sebelah utara terowongan lama. Terowongan baru tersebut memiliki panjang 581 m dan diameter 9 m serta mampu menampung dua jalur kereta api sekaligus. Kedua jalur tersebut merupakan slab track, yang mana jalur relnya diikat dengan bantalan beton yang ditanam dalam landasan beton cor tanpa adanya batu balast/kricak sama sekali. Selain itu, dibangun juga Stasiun Ijo baru untuk menggantikan Stasiun Ijo lama. Sejak 21 April 2020, terowongan dan stasiun baru tersebut diaktifkan sebagian dan baru bisa digunakan sepenuhnya sejak 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya–Kutoarjo, sedangkan terowongan dan stasiun lama dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya
Sumber Wikipedia
tag
stasiun ijo
terewongan ijo
hunting kereta api
kereta api kenangan
#terowonganijo
#keretaapi
#stasiunijo
#terowonganijobaru
Ещё видео!