TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Gunung Merapi memiliki sejarah panjang letusan, satu diantaranya pada 22 November 1994.
Waktu itu kubah lava di puncak barat tiba-tiba runtuh. Ambrolnya kubah lava itu memicu luncuran awan panas menuju hulu Kali Krasak.
Namun karena aliran penuh material, luncuran awan piroklastika atau wedhus gembel (awan panas) berbelok ke hulu Kali Boyong.
Pemukiman penduduk di kaki bukit Turgo dan Kaliurang Barat terbakar.
Petaka itu datang tak disangka-sangka. Luncuran awan panas juga terus terjadi susul menyusul.
Di kaki bukit Turgo, petaka mengerikan terjadi. Puluhan orang bergelimpangan tewas.
Korban paling banyak ditemukan di rumah warga yang saat itu menggelar hajat pernikahan Marijo dan Wantini.
Pemukiman di Dusun Tritis, Ngandong, Turgo, dan Tegal, porak poranda.
Panut, petugas pengamatan Merapi di Pos Plawangan, menceritakan pengalamannya.
Jangan Lupa Subcribe dan like.
Ещё видео!