SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Warga membakar kelapa muda untuk dijadikan penganan berbuka khas ramadhan di Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Selasa (28/4/2020).
Kelapa bakar merupakan menu khas warga di Aceh Barat saat berbuka puasa sebagai minuman yang diyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi masuk angin, serta penyakit lainnya.
Kegiatan membakar kelapa muda sudah dilakukan oleh warga Peunaga Rayeuk sejak nenek moyang mereka dahulu.
Dari sore selepas ashar mereka mulai mengumpulkan kelapa muda lalu dibawa ke pantai untuk dikumpulkan pada satu titik diatas tumpukan kayu kering. Lokasi pantai dipilih karena memiliki ketersediaan kayu bakar yang melimpah.
Setelah di tata rapi, keesokan harinya diwaktu subuh sekitar pukul 04.00 WIB, warga mulai membakar kelapa.
Proses membakar kelapa ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam sampai seluruh kulit kelapa hangus terbakar sempurna.
Selanjutnya kelapa yang sudah hangus terbakar di tarik dari perapian dan serabutnya dikupas, lalu di bawa ke air laut untuk dibersihkan.
Proses mengupas serabut sengaja dilakukan di dalam air laut agar panasnya tidak membakar tangan dan warna tidak berubah serta kelapa menjadi lebih beraroma.
Setelah melalui semua proses, maka kelapa bakar siap dijajakan di pinggir jalan Nasional Meulaboh-Tapaktuan yang dijual dengan harga per buah mulai dari Rp. 7.000 hingga Rp. 10.000 tergantung ukuran.
Baca berita lainnya di [ Ссылка ]
Ещё видео!