SEBUAH CATATAN PERJALANAN DARI PEDALAMAN KALIMANTAN.
TARIAN BUKUNG : SEBUAH KEARIFAN LOKAL DISUASANA DUKA
Gendang tipa bertalu talu suaranya riuh rendah, berpadu dengan suara gong dan gamelan. Sementara itu sosok tak berbaju dengan muka dan dada penuh coreng seperti hantu berputar putar, menari kadang juga menjadi pelayan bagi sebuah acara kematian, itulah dia Bukung. Pada acara ritual menyandung maupun upacara ritual kematian bagi suku dayak , adat Bebukung selalu hadir dalam segenap acara . Mereka hadir sebagai bagian tak terpisahkan dari upacara kematian tersebut. Bukung adalah sosok manusia yang menghias dirinya menjadi seperti hantu dengan muka bercoreng, dada berukir dan pakai aksesori dari daun kelapa dan daun ribuan atau ada juga dengan topeng yang disebut bukung raja. Seorang bukung akan merobah dirinya sehingga tidak dikenal, demikian juga suaranya berobah agar tak dikenal. Peran bukung sangat besar pada upacara kematian, terutama untuk menjadi pesuruh atau abdi atau hamba. Ia berfungsi sebagai tenaga sukarela untuk mengerjakan semua pekerjaan, baik itu mengambil air, mencari kayu, mencari perlengkapan untuk upacara kematian, mengangkut barang barang untuk kegiatan kematian dll.
dalam penjelesan beberapa tokoh tetua adat Dayak Tomun di Pedalaman Kabupaten Lamandau mengatakan bahwa bukung memiliki berbagai macam rupa antara lain : bukung rusa, bukung kulang kulit, bukung tembalaui, bukung Hantu dan masih banyak jenis rupa rupa Bukung lainya. Para Bukung ini berperan sebagai hamba atau tenaga sukarela. Mereka siap membantu, tidak boleh membantah dan tidak boleh takut.
Untuk memilih bukung ini memang tidak sembarangan. Tidak semua dapat menjadi bukung, selain dipilih dari utusan dusun atau kampung juga harus memenuhi syarat seperti agak jauh hubungan keluarganya dengan sang almarhum. Tingkat kerabatannya harus lebih tinggi atau sejajar dengan orang yag meninggal dunia. Tidak boleh memakai baju, tidak boleh berbicara dengan orang lain selain bukung, tidak boleh sedih, tetapi harus menembarau dan berpura pura sedih menirukan orang beduka cita serta harus pandai bergurau. Sebelum menjadi bukung harus dipatar dengan ritual tertentu.
Selain mempunyai otoritas dan kebanggaan sebagai bukung, tokoh hantu ini juga mempunyai hak istimewa yaitu mendapat makanan yang lebih banyak dan lebih istimewa dari yang lain. Menurut Rajiin, bukung tidak boleh masuk halaman orang lain kecuali rumah duka dan jika ingin berhenti menjadi bukung harus minta izin dulu kepada dukun untuk dicari gantinya.
Tugas bukung selesai setelah mayat dimakamkan atau disandung setelah pembakaran mayat. Memang tak semua kematian bagi masyarakat dayak menggunakan bukung, selain soal kepercayaan dan adat juga kemampuan seseoarang juga menjadi alasan. Adat bukung memang terkadang memakan biaya yang cukup besar, karena itu hanya kematian orang orang tertentu,seperti tokoh tokoh dan mantir adat suku dayak saja yang menggunakan bukung.
#babukung #dayaktomun #lamandau #delang
Ещё видео!