Syaikh Waasi’ Achmad Syaechudin lahir pada malam Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan, (29 Mei 1953). Ayahnya, H Aminudin, berdarah Banten, tepatnya di daerah Labuan dan Ibunya berdarah Limbangan, Garut.
Sejak kecil beliau sering diajak berziarah kepada para ulama di Banten yang masih ada hubungan keluarga, yaitu Syaikh Tubagus Ali Akbar, Syaikh Uways al Kurni Mandala cucu dari Syaikh Sohib Kadupinang, Syaikh Tubagus Mursyid, Syaikh Tubagus Rasyad, Syaikh Tubagus Kadzim ketiga ulama agung ini putera dari Syaikh Asnawi Caringin, lalu Syaikh Sohib Paniis, Syaikh Tubagus Husain bin Abdullah adik dari Syaikh Muhammad bin Abdullah Cibuah Pandeglang, Syaikh Tubagus Mukri dan Syaikh Hasan Armin (Ki Armen).
Oleh karenanya, ilmu kesufian telah akrab di hatinya sejak usia dini. Sejak di usia 11 tahun, beliau dibimbing secara langsung oleh Syaikh Nuurunnaum Suryadipraja pemimpin Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Pabuaran Bogor selama 40 tahun sampai beliau khirkoh dari tarekat ini. Lalu beliau juga dikhirkoh tarekat Naqsyabandiyah.
Pengajian ini terbuka untuk umum, diadakan setiap hari Jum'at malam jam 20.00 s/d 23.00 WIB dan pada setiap Sabtu jam 16.00 s/d 18.00 WIB di Rubat kediaman Syaikh Waasi' Achmad Syaechudin bin Aminudin, didepan Mesjid Nuur al Barru. Bogor Baru Blok B.IX/3 - Bogor, Jawa Barat - Indonesia.
Ещё видео!