ELEGI DALAM IRONI
Karya : Lina Yulianingsih, S.Pd
Kala itu …
Hangat mentari menghantarkan asa di pagi hari
Bersiap menjemput mimpi yang dilambungkan sepenuh hati
Semilir angin menyibak dari balik dedaunan
Menghembuskan harapan akan hari baru penuh kesan
Senin, 16 Maret 2020 …
Tiba-tiba dunia berubah tak terencana
Kegelisahan melanda setiap manusia di sudut kota
Ketakutan menyeruak meneriakkan bahwa covid telah tiba
Semua jiwa sontak berdiam diri
Dalam balutan kegamangan yang tak dimengerti
Jalanan sepi, kantor sepi, pasar sepi, sekolah pun sepi.
Kemana ramai itu pergi?
Dua minggu perintah itu harus dijalankan
Demi sebuah misi penyelamatan
Namun ketika waktu yang ditentukan berlalu
Bukan kabar baik yang kami dapatkan
melainkan dua minggu lainnya yang setia menunggu
Dua minggu … dua minggu … dua minggu
setiap detik kami menunggu dengan penuh harap
kabar baik yang tak kunjung kami dapat
Hingga akhirnya hampir dua tahun pun berlalu begitu cepat.
Apa kabar pendidikan ?
Benarkah semangat itu masih ada di tengah dunia
yang kini berubah menjadi tempat yang penuh ketidakpastian?
Jujurlah jika memang engkau sedang tidak baik-baik saja
Pembelajaran Online digembor-gemborkan
Gawai android, jaringan internet, menjadi kebutuhan utama sebagai langkah penyelesaian
Lalu bagaimana nasib para penjaga kaki gunung sawal?
Ratusan ibu mengeluh dalam peluh
Ratusan bapa berjalan dalam kebingungan
Ratusan generasi terlena dalam dunia maya yang penuh misteri
Bertahan dalam ketidakpastian
Tersenyum dalam kegetiran
Dipaksa berdamai dengan keadaan.
Tapi kemudian dengan kejamnya fitnah itu muncul menuduh kami
Menelunjukkan jari sambil tersenyum penuh ironi
“Guru makan gaji buta!Bekerja dari rumah tetap saja mendapat upah!”
Hey! Gaji buta seperti apa yang dimaksudkan?
Tidakkah kalian lihat langkah kaki yang berderap mengantarkan ilmu
Menyusuri setiap jalan dengan asa yang mungkin terhempaskan
Menyuguhkan senyum walau lelah selimuti tubuh
Menyuguhkan ilmu walau harus bergelut dengan waktu
Kesana kemari mencari tempat tersembunyi
Berkata semua baik-baik saja padahal hati terasa nyeri.
Rabu, 10 November 2021
Kini dunia sudah mulai menunjukkan kearifannya
Perlahan semua kembali melangkah sesuai dengan jalannya
Wahai rekan Guru
Tugas baru sedang menanti di pundakmu
Bukan hanya tentang mendidik kebiasaan baru
Tapi mengembalikan karakter menjadi sasaran yang dituju
Karakter yang sempat hilang ditelan waktu
Karakter yang mencerminkan Indonesia bersatu
Bangkit! Mari bangkit wahai saudaraku!
Kita buktikan bahwa kita mampu mengembalikan pelangi di langit biru
Kobarkan kembali semangat mengabdimu
Selipkan asa dalam mimpimu
Selipkan harap dalam setiap doamu
Bersama kita lewati semua ini
Agar apa yang kita perjuangkan kini
Tak kan lagi menjadi elegi dalam ironi.
#gebyarliterasi2021
#pgriciamis
Ещё видео!