TRIBUN-VIDEO.COM - Kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/20/2022) malam.
Berdasarkan data pihak kepolisian, 153 korban tewas dalam kejadian itu, dua di antaranya anggota kepolisian.
Selain itu, terdapat 180 suporter yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat kerusuhan itu.
Dwi, salah satu saksi mata, mengatakan, banyak suporter berjatuhan saat ada tembakan gas air mata.
Menurutnya, banyak suporter yang mengalami sesak napas dan terinjak.
"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ungkap Dwi saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan, pihaknya menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang merangsek turun ke lapangan.
Menurut Nico, akibat tembakan gas air mata itu, para suporter berlarian dan menumpuk di pintu stadion hingga mengalami sesak napas.
"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.
Sebelumnya Nico menyebut, ada 127 korban tewas atas insiden tersebut.
34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit.
"Dari jumlah itu, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Zainal Praditya
Ещё видео!