TRIBUN-VIDEO.COM- Dilaporkan kondisi kesehatan mental para tentara Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menurun seusai terlibat pertempuran di Jalur Gaza, Palestina.
Sekira 1.600 tentara mengalami gangguan kejiwaan dan menunjukkan gejala reaksi stres akibat perang.
Sementara 250 orang diberhentikan dari dinas militer lantaran alasan kondisi mental tersebut.
Dilaporkan pada Selasa (2/1/2024), gejala reaksi stres pertempuran muncul sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza sekitar dua bulan lalu.
Yakni terdapat beberapa gejala yang dialami tentara selama atau setelah melakukan aktivitas.
Gejala tersebut seperti merasakan detak jantung yang cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, hingga tubuh gemetar yang tidak terkendali.
“Gejalanya dapat muncul selama atau setelah suatu aktivitas, dan tentara dapat merasakan, antara lain, detak jantung yang cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tubuh gemetar yang tidak terkendali, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk bergerak,” lapor Walla.
Bahkan, Dr. Shmuel Hirschmann menyatakan, kondisi mental pasukan Israel menjadi lebih buruk.
Mengingat puluhan psikiater yang bekerja di sistem kesehatan mental masyarakat Israel belakangan ini berangkat ke Inggris.
Sebagai informasi, bentrokan antara pejuang Perlawanan Palestina dan tentara Israel terus berlanjut di berbagai poros Jalur Gaza.
Hal itu dibenarkan oleh juru bicara militer sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, Senin (1/1/2024).
Abu Ubaida mengklaim, pejuang Palestina berhasil menghancurkan banyak kendaraan militer Israel selama empat hari terakhir.
Selain itu, Brigade Al-Qassam telah membunuh 16 pasukan pertahanan Israel (IDF) dan melukai puluhan lainnya.
Brigade tersebut menjalankan 42 misi militer selama pertempuran melawan Israel di Jalur Gaza.
"Kami menargetkan pasukan Israel dengan rudal dan perangkat anti-bunker dan anti-personil, menyerang mereka dari jarak nol, sekaligus menargetkan tim penyelamat mereka," ujarnya, mengutip Palestine Chronicle.
Brigade tersebut menargetkan pasukan perthanan Israel dengan rudal dan perangkat anti-bunker dan anti-personil.
Yakni, menyerang IDF dari jarak nol, sekaligus menargetkan tim penyelamat Israel.
"Kami meledakkan dua rumah dan dua terowongan yang berisi tentara Israel," lanjutnya.
Bahkan, Brigade Al-Qassam juga meledakkan ladang ranjau di kendaraan dan tentara Israel, dan juga melakukan dua operasi penembak jitu.
Selain itu, sayap militer Hamas tersebut juga menargetkan sebuah helikopter di Jalur Gaza dan menembak jatuh dua pesawat pengintai juga menyita sebuah drone.
Dengan menggunakan artileri, Brigade Al-Qassam menyerang markas besar dan ruang komando lapangan Israel.
Adapun bangunan militer dengan mortir dan roket jarak pendek di semua sumbu pertempuran di Jalur Gaza.
"Kami menghujani kota Tel Aviv di tengah Israel dengan rentetan roket Al-Muqadma 90 (M90)," lanjut Abu Ubaida.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Host: Adilla Risna
Vp: Salim Maula
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1.600 Tentara Israel Alami Stres usai Bertempur di Gaza, Kesehatan Mental Dilaporkan Menurun, [ Ссылка ].
Penulis: garudea prabawati
Editor: Yurika NendriNovianingsih
Ещё видео!