TRIBUN-VIDEO.COM - Lewat Supersemar, Soeharto mengambil alih kekuasaan dan membubarkan PKI serta menangkap 15 menteri Soekarno dengan tuduhan terlibat G30S/PKI.
Soekarno bukannya tak melawan. Buktinya di peringatan HUT RI pada 17 Agustus 1966, ia menyampaikan pidato yang berjudul "Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah".
Dalam pidato "Jas Merah" itu, Soekarno secara tidak langsung mengungkapkan Supersemar disalahtafsirkan untuk mengakhiri keuasaannya.
Namun pidato Soekarno itu seolah tak ada artinya karena tak mampu mengubah situasi politik yang telah dikuasai Soeharto.
Akan tetapi hingga detik-detik terakhir masa pemerintahannya, Soekarno tetapi bersikeras tak mau membubarkan PKI.
Menurut Soekarno, inilah 3 penyebab sebenarnya tragedi G30S/PKI.
Pertama, karena pimpinan PKI yang keblinger.
Kedua diakibatkan oleh tindakan subversif Neokolim, yakni adanya pihak asing yang diduga sudah masuk ke Indonesia seperti CIA.
Ketiga adanya oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, Soeharto juga sempat buka suara soal mengapa Bung Karno kekeh tak mau bubarkan PKI.
Menurut Soeharto, Bung Karno akan menggunakan kekuatan PKI untuk mempersatukan Indonesia.
Karena itu, Bung Karno tak akan menghapus PKI setelah G30S PKI, meski ada desakan rakyat.
Apalagi Soekarno telah mengeluarkan konsep ideologi baru, yaitu Nasakom (Nasionalis Agama dan Komunis) yang telah digaung-gaungkan Bung Karno, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di panggung internasional.
Konsep Nasakom disampaikan dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955 dan juga di sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Konsep Nasakom tersebut tidak hanya ke dalam negeri, tapi juga sudah dijual ke luar negeri melewati pidato beliau di Persatuan (Perserikatan) Bangsa Bangsa (PBB)," cerita Soeharto menirukan ucapan Bung Karno.
Ketika disampaikan bahwa rakyat yang meghendaki pembubaran PKI, Soekarno mengatakan, "Har (Soeharto--Red), kamu harus tahu, bahwa saya ini bukan hanya pemimpin indonesia. Saya ini pemimpin dunia."
Soekarno melanjutkan, "Saya sudah terlanjur menjual konsep nasakom itu kepada dunia. Sekarang saya harus bubarkan PKI, berarti saya kan harus cabut konsep saya itu. Jadi, di mana mau diletakkan muka saya ini. Ini alasannya."
Dalam video berdurasi 37 menit 48 detik itu Soeharto membeberkan tanggapan Soekarno pasca peristiwa G30SPKI.
Kepada dirinya, Soekarno menyebut jika pembunuhan para jenderal Angkatan Darat itu hanya sebuah hal kecil dalam revolusi.
Namun, satu hal yang mengejutkan Soeharto bukan tewasnya para jenderal, tetapi keberadaan PKI yang nyatanya sudah mengancam Pancasila jauh sebelum G30SPKI terjadi pada 30 September 1965.
(*)
Ещё видео!