Saat TNI hijrah ke Yogyakarta (1948), Kartosuwiryo yang menolak
hijrah mengajak KH. Yusuf Tauziriuntuk memproklamasikan NII/DI. KH. Yusuf Tauziri dengan tegas menolaknya.
Akibatnya, pesantren Cipari sering diserang DI. Menurut sumber tradisi, serangan itu terjadi sebanyak 46 kali. Tahun 1949, KH. Yusuf
Tauziri kembali ditangkap Belanda, namun segera dibebaskan, karena dianggap benteng perlawanan terhadap DI. KH. Yusuf Tauziri
besar jasanya dalam membantu TNI setelah Hijrah dari Yogyakarta.
Dalam posisi terjepit antara tentara Belanda dan DI itulah, berkembang legenda tentang kehebatannya. KH. Yusuf Tauziri dipandang
memiliki ilmu laduni. Nama Yusuf Tauziri pun jelas tertoreh di dalam sejarah TNI, khususnya Kodam Siliwangi, sebagai seorang tokoh
pejuang yang berperan serta atas lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Tahun 1960, Yusuf diangkat sebagai Anggota DPR GR.
Namun demikian, menurut keluarganya, ia tidak pernah ikut pemilu.
Sumber : [ Ссылка ]
#khyusuptauziri #ditii #pahlawangarut
Ещё видео!