Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil merupakan salah satu Pesantren tertua di Indonesia yang didirikan oleh KH. Moh. Cholil bin KH. Abdul Lathif (Mbah Kholil) pada tahun 1861. Kealiman Syaichona Cholil dalam bidang gramatika arab menjadi daya tarik tersendiri bagi para santri yang ingin mondok ke pesantren Mbah Kholil kala itu. Bagaimana tidak, saking alimnya mbah Kholil di bidang gramatika arab beliau sering memutuskan sebuah permasalahan hukum agama menggunakan bait al-Fiyah ibnu Malik. Pernah suatu ketika mbah Kholil ditanyakan tentang hukum makan menggunakan sendok, spontan mbah Kholil membacakan bait al-Fiyah ibnu Malik yang berbunyi
وفي اختيار لا يجيء المنفصل إذا تأتى أن يجيء المتصل
“Dalam keadaan normal sebaiknya jangan menggunakan sendok selama masih bisa memakai tangan langsung”
Kealiman Syaichona Cholil/Syaikhona Kholil sangat masyhur di kalangan Ulama Nusantara bahkan mancanegara, maka tak heran jika pada masanya mbah kholil menjadi maha guru ulama nusantara sebut saja KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH. Wahhab Hasbullah, KH. As’ad Syamsul Arifin dll. merupakan santri-santri Mbah Kholil Bangkalan.
Bahkan proklamator kemerdekaan Indonesia pernah sowan kepada Mbak Kholil yang ditiup ubun-ubunnya disaksikan lagsung oleh KH. As’ad Syamsul Arifin yang menurutnya sebagai pengakuan Mbah Kholil atas kesantrian Bung Karno
Syaichona Moh. Cholil wafat pada bulan Ramadhan tahun 1925 M. tepat 1 tahun sebelum NU didirikan oleh Mbah Hasyim Asy'ari.
kini warisan beliau berupa Pesantren terus dikembangkan dan dimoderasi sesuai tantangan zaman untuk melestarikan khazanah keislaman yang rahmatan lil alamin.
Website:
[ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram:
[ Ссылка ]
