Berkah dari Sampah BPJS Gratis!!! Desa Sidorejo-Deket Kabupaten Lamongan Berhasil Ubah Sampah Jadi Cuan.
Kabar1lamongan.com - Berbicara tentang sampah pasti dibenak kita adalah kotor, bau dan sebuah persoalan yang tidak ada habisnya. Akan tetapi Pemerintah Sidorejo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, sudah terbukti kinerjanya dalam menyelesaikan dan menjawab persoalan sampah di desanya.
Mereka (Pemdes-red) mengelola sampah dari warganya dan hasilnya itu dibuat untuk membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk warga yang turut menyetorkan sampah, hal itu untuk menjamin persoalan kesehatan warga sekaligus menjawab persoalan sampah di desa Sidorejo, kecamatan deket.
Saptaya Nugraha Duta, Kepala Desa Sidorejo, mengatakan, pengelolaan sampah warga itu untuk iuran BPJS Kesehatannya.
"Sampah yang dikelola oleh warga, kemudian di beli oleh bank sampah desa. Uang itu kemudian kami kembalikan kepada warga, yang oleh warga dibuat membayar BPJS Kesehatan. PR-nya saat itu adalah bagaimana supaya warga tertarik untuk mengolah sampah, maka kami buat agar sampah dapat dibuat membayar BPJS. Warga kemudian menyadari, ternyata sampah yang dibuang itu bisa buat membayar BPJS," terang Nugraha. Senin (25/09/2023).
Kades juga menjelaskan, kendati TPS sudah didirikan sejak 2009, pelaksanaan pembayaran iuran BPJS Kesehatan warga dari uang hasil pengolahan sampah tersebut baru dimulai pada tahun 2017.
Saat itu, pihak desa membangun Tempat Penampungan Sampah (TPS). Tidak sekedar membangun TPS, secara berkelanjutan juga didirikan bank sampah untuk pengolahan sampah. Agenda itu dapat terealisasi karena pada saat tahun 2011 Pemkab Lamongan menyelenggarakan program bertajuk Lamongan Green and Clean (LGC).
Mekanismenya, sampah dari warga tersebut dikelola oleh bank sampah unit di setiap Rukun Tetangga (RT). Oleh warga, sampah seperti kardus, botol plastik, lantas disetorkan kepada bank sampah unit RT yang diteruskan kepada pihak desa. Oleh pihak desa, sampah yang sudah disetorkan kemudian dibeli.
"Pihak desa lantas membayarkan sampah tersebut melalui bank sampah unit RT, yang kemudian diteruskan kepada warga. Oleh warga, uang tersebut kemudian dibayarkan untuk BPJS. Pada tahun 2023, warga Desa Sidorejo yang sudah menjadi peserta BPJS mandiri telah hampir keseluruhan, kira-kira 95 persen," kata Nugraha.
Kades mengaku, pihak desa memang belum dapat mengcover keseluruhan iuran BPJS kesehatan warga yang berada di 15 RT dari hasil pengolahan sampah tersebut. Namun setidaknya, langkah kreatif yang dibuatnya secara tidak langsung juga turut mendorong warga Desa Sidorejo untuk mengikuti program BPJS kesehatan. Kades juga menyebut, keikutsertaan warganya dalam program BPJS Kesehatan terus meningkat dalam 2 tahun ini.
"Untuk uang yang diterima warga juga berbeda-beda, tergantung banyak sedikitnya sampah yang disetorkan. Jadi dalam satu keluarga itu, yang dapat di cover dari uang hasil pengolahan sampah itu ada satu hingga dua orang," tutup Nugraha. (F2)
Ещё видео!