Neraka merupakan seburuk-buruk tempat kembali. Dalam banyak ayat, neraka disinggung sebagai tempat kembali orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mengingkari para nabi dan utusan-Nya. Selain ingkar, mereka juga mengufuri ajaran Allah yang disampaikan lewat lisan para utusan.
Bagaimana Al-Qur’an menggambarkan rombongan yang kelak akan memasukinya ini? Mari kita simak penafsiran para mufassir bil ma’tsûr dari Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 71 dan 72 sebagai berikut:
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا فُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَتْلُوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَا ۗقَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ
Artinya, “Orang-orang yang kafir digiring ke neraka Jahanam secara berombongan sehingga apabila mereka sampai kepadanya (neraka) pintu-pintunya dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka, ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan (dengan) harimu ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar, ada,’ tetapi ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir," (Surat Az-Zumar ayat 71).
Ещё видео!