TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov kembali menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan dialog dengan Barat terkait perang di Ukraina.
Lavrov menyebut, Rusia bersedia berdiskusi baik dengan Amerika Serikat ataupun Turki untuk mengakhiri perang.
Meski begitu, Lavrov mengklaim, belum ada tawaran terkait hal tersebut hingga kini.
Dalam kesempatan yang sama, Lavrov juga membantah tuduhan AS yang menyebut Rusia menolak pembicaraan.
Lavrov pun menyatakan tak menolak dengan rencana pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Vladimir Putin dalam forum KTT G20 di Indonesia.
Disinggung soal sikap Turki yang menyatakan bersedia menjadi tuan rumah untuk upaya diplomasi damai ini, Lavrov menyatakan tak masalah.
Ia menegaskan bahwa Rusia bersedia mendengar saran apapun.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri sudah mengesampingkan pembicaraan dengan Putin setelah Moskwa mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki Rusia.
Pernyataan Lavrov ini pun sudah mendapat respons dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.
Price berujar, Washington memiliki sedikit kepercayaan terhadap Rusia terkait upaya diplomasi ini.
Terlebih pernyataan Lavrov muncul tak lama setelah Rusia menghujani Kyiv dan kota sekitarnya dengan rudal.
Dia menambahkan, pembicaraan untuk mengakhiri perang pada akhirnya harus antara Ukraina dan Rusia.
Price mengatakan, apabila Rusia benar-benar serius untuk upaya diplomasi ini, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan serangan brutal.
Sehingga, pernyataan Lavrov bukanlah hanya sekadar omong kosong belaka. (*)
Host: Sisca Mawaski
Vp: Salim
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral
Ещё видео!